Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) meminta agar hak pekerja terpenuhi jika kabar ByteDance melakukan PHK massal terhadap pegawai benar terjadi.
Sebelumnya, sumber Anonim Bloomberg menyebut ByteDance, induk TikTok, bakal melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 450 karyawan di bisnis e-commerce Indonesia setelah mengakuisi 75% saham Tokopedia.
Jumlah tersebut setara dengan sekitar 9% dari karyawan perusahaan ByteDance, yang dilaporkan sekitar 5.000 karyawan untuk bisnis e-commerce.
PHK massal akan dimulai segera pada bulan ini, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut. Jumlah terakhir masih dalam pembahasan dan dapat berfluktuasi seiring perubahan kondisi, kata sumber anonim Bloomberg.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan pihaknya hingga saat ini belum menerima laporan mengenai rencana PHK yang akan dilakukan oleh ByteDance terhadap karyawan di bisnis e-commerce Indonesia.
“Belum ada laporan,” ujarnya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Kamis (13/6/2024).
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Kemnaker Indah Anggoro Putri mengharapkan, PHK menjadi pilihan terakhir jika tidak ada jalan lain untuk mempertahankan perusahaannya.
“PHK harus jalan terakhir jika tidak ada jalan lain,” ujarnya.
Namun, perusahaan harus memastikan hak-hak pekerja yang terdampak PHK terpenuhi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sebelumnya, pada 23 Mei 2024, Platform sosial media TikTok juga dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan yang sebagian besar berasal dari tim operasi pengguna global, konten, dan pemasaran TikTok.
Berdasarkan laporan The Information, dikutip pada Kamis (23/5/2024), TikTok telah memberitahu karyawan bahwa mereka berencana melakukan PHK yang signifikan dalam tim operasi dan pemasaran mereka minggu ini, demikian informasi menurut karyawan.
Jumlah pasti PHK tersebut tidak dapat diketahui, tetapi karyawan mengatakan bahwa PHK TikTok akan memengaruhi sebagian besar dari sekitar 1.000 orang yang bekerja di operasi pengguna global TikTok, konten, dan pemasaran.