Luhut Beri Karpet Merah Elon Musk, Bahlil Tak Tahu Investasi Starlink Lewat Mana

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 12 Juni 2024 | 17:02 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjemput CEO SpaceX sekaligus Tesla Inc., Elon Musk di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali pada Minggu (19/5/2024). / dok. Kemenko Marves
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjemput CEO SpaceX sekaligus Tesla Inc., Elon Musk di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali pada Minggu (19/5/2024). / dok. Kemenko Marves
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sikap Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang aktif dalam menanggapi isu Starlink, menimbulkan dugaan adanya 'karpet merah' yang diberikan kepada Elon Musk. Terlebih perusahaan tersebut tidak berinvestasi besar layaknya perusahaan teknologi lainnya.

Ketua Umum Indonesia Digital Empowering Community (Idiec) Tesar Sandikapura mengatakan pemerintah, Kemenko Marves, terlihat seperti membela Elon Musk.

Saat Starlink hadir dengan jumlah pekerja yang minim dan asal usul perangkat yang belum jelas, yang berdampak pada persaingan di industri telekomunikasi, pemerintah justru mendukung Starlink alih-alih keberlangsungan industri telekomunikasi dalam negeri.

Luhut bahkan menyebut menara base transceiver station (BTS) milik operator seluler tidak dibutuhkan lagi dan bisa digantikan oleh Starlink. Padahal, kedua teknologi memiliki karakteristik yang berbeda. 

Teknologi satelit rentan terhadap cuaca dan benar-benar harus bersih dari halangan untuk layanan sempurna. Sementara itu menara BTS, yang telah mendapat dukungan serat optik, lebih tangguh di berbagai cuaca dan sudah terbukti di wiilayah residensial. 

“Pemerintah memang terlihat terlalu membela Elon Musk, kenapa dia tidak membela provider lain,” kata Tesar kepada Bisnis, Rabu (12/6/2024).  

Internet berbasis satelit milik Elon Musk, Starlink, resmi masuk ke Indonesia pada 19 Mei 2024. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat itu menyampaikan dampaknya terhadap pasar layanan internet di dalam negeri.

Menurut Luhut, masuknya Starlink ke Indonesia bakal menciptakan pasar yang bersaing bebas. Dia membantah bahwa layanan internet milik Bos Tesla itu berisiko memonopoli pasar penyedia layanan internet di Indonesia.

Luhut menilai masuknya layanan internet berbasis satelit ke Indonesia justru akan membuat pasar menjadi semakin kompetitif. Para provider bisa berlomba-lomba agar lebih efisien dalam bisnisnya.

Dia pun mengklaim, tersedianya layanan internet Starlink akan mempermudah pekerjaan hingga ke pelosok negeri karena jangkauan yang begitu luas sampai ke pulau-pulau terpencil.

"Saya kira akan memudahkan kita semua dalam pekerjaan," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mempertanyakan mengenai investasi SpaceX ke Indonesia yang terbilang ‘mungil’. Perusahaan bervaluasi Rp3.218 triliun itu hanya berinvestasi puluhan miliar.

Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI, Bahlil mengatakan nilai investasi yang digelontorkan Starlink milik Elon Musk di Indonesia disebut sebesar Rp30 miliar dengan jumlah tenaga kerja hanya tiga orang. Nominal tersebut dapat dilacak melalui Online Single Submission (OSS) untuk keperluan perizinan usaha.

“Saya jujur ini Starlink ini investasinya Rp30 miliar, dan ini data OSS ya. Tenaga kerjanya tiga orang yang terdaftar.... selain data yang saya punya, saya tidak bisa memberikan penjelasan tambahan. Saya takut melahirkan multi-intepretasi,” kata Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Selasa (11/6/2024).

Lebih lanjut, dia mengatakan Kementerian Investasi tidak mengurus langsung mengenai penanaman modal yang dilakukan oleh Starlink. Dia lantas menyarankan kepada para dewan Komisi VI untuk menanyakan detilnya kepada Kementerian teknis.

Penyambutan

Sementara itu warganet ramai membahas mengenai investasi Starlink yang minim dan tidak sesuai dengan ekspetasi. Warganet mengaitkan investasi kecil tersebut dengan euforia penyambutan Starlink saat acara World Water Forum ke-10 di Bali.

@T0M5helby menulis bahwa kedatangan Elon Musk disambut seperti raja. Semua orang berfoto seakan sedang bersama dengan juru selamat. Sayangnya investasi yang digelontorkan hanya puluhan miliar.

“Investasi cuma Rp30 miliar,” tulisnya. 

Akun @rajaonan menulis Starlink hanya berjualan parabola internet dan aksesnya. Starlink sama sekali tak membangun infrastruktur jaringan telekomunikasi. Parabola dan receivernya diproduksi di AS. Rp30 miliar, menurutnya, biaya distributor untuk sewa kantor dan membayar gaji 3 orang pegawai. 

“Ini lu bilang investasi?” tulisnya. 

Jika melihat saat Elon Musk datang ke Indonesia, diketahui bahwa Elon Musk mendapat pengawasan setingkat menteri selama di Bali, meskipun hanya sebatas pengusaha teknologi. 

Elon Musk dikabarkan memiliki agenda pertemuan khusus dengan Luhut Binsar Pandjaitan. Beberapa orang berekspetasi Elon Musk hadir dengan investasi triliunan rupiah mengingat valuasi SpaceX yang besar.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper