Bisnis.com, JAKARTA - Warisan budaya merupakan bagian penting dari identitas dan sejarah kita sebagai manusia. Situs-situs bersejarah, monumen, serta tradisi dan kebiasaan, membantu kita memahami asal-usul dan perkembangan masyarakat.
Indonesia memiliki banyak warisan budaya yang diakui oleh UNESCO, termasuk Candi Borobudur, Candi Prambanan, Situs Manusia Purba Sangiran, Taman Nasional Komodo, Lanskap Budaya Bali, serta warisan takbenda seperti Batik, Wayang, Angklung, Tari Saman, Reog Ponorogo, dan sebagainya.
Pelestarian budaya adalah tugas penting untuk menjaga identitas dan sejarah kita sebagai manusia. Agar warisan budaya tetap lestari dan tidak lekang oleh waktu, penggunaan sains menjadi sangat penting. Ada banyak cara bagaimana sains dapat mendukung warisan budaya. Salah satu contohnya adalah penggunaan teknologi pemetaan dan dokumentasi.
Baca Juga OPINI : Cemas Menuju Indonesia Emas 2045 |
---|
Candi Borobudur di Indonesia menggunakan teknologi pemetaan digital seperti LiDAR (Light Detection and Ranging) dan pemetaan fotogrametri, yang memungkinkan para ilmuwan untuk membuat model 3D yang sangat detail dari situs bersejarah tersebut. Dengan model ini, perubahan dan kerusakan dapat dipantau secara akurat, sehingga upaya pelestarian dapat dilakukan dengan tepat waktu dan sesuai kebutuhan.
Analisis material juga memainkan peran penting dalam konservasi dan restorasi warisan budaya. Teknik-teknik seperti spektroskopi dan mikroskop elektron digunakan untuk memahami komposisi kimia dan struktur material dari artefak dan bangunan bersejarah.
Informasi ini sangat penting untuk memilih bahan dan metode yang tepat dalam proses restorasi tanpa merusak keaslian benda tersebut. Penggunaan nanoteknologi, misalnya, telah membantu memperkuat struktur batuan di Candi Borobudur dan melindunginya dari kerusakan lebih lanjut.
Selain itu, pemantauan kondisi situs bersejarah secara real-time menjadi lebih efektif dengan adanya sensor dan teknologi Internet of Things (IoT). Sensor yang dipasang pada situs-situs bersejarah dapat memantau faktor lingkungan seperti kelembaban, suhu, dan polusi, sehingga tindakan pencegahan dapat diambil sebelum kerusakan terjadi.
Herbal
Dalam bidang perherbalan, sains juga dapat berkontribusi melalui studi kimia analitis dan farmakologi dalam mendukung tradisi dan warisan budaya seperti jamu. Analisis kimia dapat mengidentifikasi komponen aktif dalam jamu, sementara studi farmakologi dapat mengevaluasi efek dan keamanan penggunaannya.
Dengan demikian, sains tidak hanya membantu melestarikan tradisi, tetapi juga memastikan bahwa praktik-praktik ini aman dan bermanfaat. Kegiatan sains dalam hal ini tidak boleh dihindari, karena berperan penting dalam mengintegrasikan pengetahuan tradisional dengan pengetahuan ilmiah modern.
Hal ini pula yang sudah diaplikasikan ke obat herbal dari negara-negara di Asia. Pengobatan Tradisional Tiongkok (Traditional Chinese Medicine, TCM) telah mendunia dengan dukungan sains. Sebagai contoh, penggunaan artemisinin, komponen aktif yang diekstraksi dari tanaman Artemisia annua, adalah hasil dari penelitian ilmiah berdasarkan pengobatan tradisional Tiongkok.
Artemisinin terbukti sangat efektif dalam mengobati malaria, dan penemuan ini bahkan mendapatkan Penghargaan Nobel pada tahun 2015. Ini menunjukkan bagaimana pengetahuan tradisional dapat diintegrasikan dengan sains modern untuk menciptakan solusi medis yang inovatif dan efektif.
Ayurveda adalah sistem pengobatan tradisional India yang telah ada selama ribuan tahun. Dengan dukungan penelitian ilmiah, Ayurveda kini mendapatkan pengakuan internasional. Misalnya, penelitian tentang kunyit, yang digunakan secara luas dalam pengobatan Ayurveda, telah menunjukkan bahwa kurkumin, komponen aktif dalam kunyit, memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat.
Penelitian ilmiah telah membantu memvalidasi manfaat kesehatan dari kunyit, membuatnya diterima secara luas dalam komunitas medis global dan digunakan dalam berbagai produk kesehatan modern. Inilah sebabnya sains adalah sangat berguna untuk mendukung warisan budaya termasuk di Indonesia.