Luhut Sebut Starlink Gantikan BTS, Ini Jumlah Menara yang Dibangun TOWR - MTEL

Rika Anggraeni
Rabu, 5 Juni 2024 | 14:10 WIB
Foto udara salah satu tower milik Tower Bersama Group (TBIG) yang berada di wilayah Balikpapan Baru, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (24/11/2023). Bisnis/Adam Rumansyah.
Foto udara salah satu tower milik Tower Bersama Group (TBIG) yang berada di wilayah Balikpapan Baru, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (24/11/2023). Bisnis/Adam Rumansyah.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Masuknya layanan internet berbasis satelit Starlink milik Elon Musk disebut-sebut bisa menggantikan keberadaan menara telekomunikasi Base Transceiver Station (BTS) di Indonesia. Saat ini emiten menara seperti TOWR, TBIG dan MTEL telah membangun puluhan ribu menara. Bakal sia-sia?

Pasalnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut menara telekomunikasi BTS tidak diperlukan lagi, seiring dengan masuknya Starlink ke Tanah Air.

Menurut Luhut, layanan internet milik Elon Musk itu dapat membuat masyarakat bisa memperoleh akses layanan internet, pendidikan, hingga kesehatan yang lebih baik

“Sudah enggak perlu ada BTS-BTS, orang udah ada Starlink,” kata Luhut dalam forum ‘Ngobrol yang Paten-Paten Aja Bareng Menko Marinves’ di Menara Global, Kuningan, Jakarta, Selasa (4/6/2023). 

Meski demikian, sejumlah pemain menara telekomunikasi terus memperbesar cakupan kue untuk menambah menara di wilayah Indonesia. Mereka di antaranya PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) atau SMN, dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG).

1. Mitratel (MTEL)

Sepanjang tiga bulan pertama 2024, Mitratel memiliki 38.135 menara yang tersebar di Indonesia. Jumlah menara yang dimiliki Mitratel naik 4,7% dibandingkan periode yang sama 2023 sebanyak 36.439 menara.

Emiten bersandi saham MTEL itu mengklaim bahwa perusahaan merupakan penyedia menara terbesar di Asia Tenggara dalam hal total kepemilikan menara, seiring dengan banyaknya menara yang dimiliki.

Merujuk info memo yang dimuat di laman resminya, sebaran menara Mitratel mayoritas berada di luar Pulau Jawa, yakni sebanyak 22.310 menara atau mencakup 59%. Sedangkan sisanya, yaitu 41% atau 15.825 menara tersebar di Pulau Jawa pada kuartal I/2024.

“Komposisi ini sejalan dengan langkah strategis Perseroan dalam menangkap peluang yang ada di pasar bagi operator seluler untuk memperluas bisnisnya di luar Pulau Jawa,” demikian yang dikutip dari info memo Mitratel, Rabu (5/6/2024).

Sejalan dengan pertumbuhan menara, MTEL juga mencatat pertumbuhan tambahan penyewa di luar Pulau Jawa sebesar 10%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan di Pulau Jawa sebesar 7%.

Mitratel mengalami peningkatan dari jumlah penyewa (tenant) menjadi 57.808 penyewa (tenant) pada kuartal I/2024. Angkanya naik 8,4% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari 53.317 tenant.

Dari sana, rasio jumlah penyewa terhadap menara Mitratel (tenancy ratio) menguat 0,06 persentase point (ppt) dari 1,46 kali pada kuartal I/2023 menjadi 1,52 kali pada periode yang sama tahun ini.

2. Sarana Menara Nusantara (TOWR)

Berikutnya, Sarana Menara Nusantara juga mengalami pertumbuhan menara pada Januari—Maret 2024. Merujuk dokumen hasil presentasi kuartal I/2024, Sarana Menara Nusantara memiliki 31.049 menara dengan 54.170 tenant.

Dengan demikian, menara SMN naik 4,3% yoy dari 29.757 pada kuartal I/2023. Begitu pun dengan jumlah tenant yang naik tipis 0,7% yoy dari 53.820 penyewa pada Januari—Maret tahun lalu.

Berbeda dengan Mitratel, sebaran menara yang dimiliki emiten bersandi saham TOWR didominasi area Pulau Jawa yang mencapai 52%, sedangkan sisanya sebanyak 48% berada di luar Pulau Jawa. Serta, rasio penyewaan TOWR mencapai 1,74 kali.

Jika ditelusuri, sebanyak 18.141 menara TOWR berada di wilayah Jawa, Bali, NTT, dan NTB. Lalu, sebanyak 7.113 menara di Sumatra, 3.004 di Kalimantan, 2.354 menara di Sulawesi, serta 437 menara yang tersebar di Maluku & Papua.

3. Tower Bersama Infrastructure (TBIG)

Sementara itu, Tower Bersama Infrastructure yang merupakan perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi milik Saratoga Group memiliki memiliki 41.810 penyewaan dan 22.955 sites telekomunikasi per 31 Maret 2024.

Sites telekomunikasi milik TBIG terdiri dari 22.838 menara telekomunikasi dan 117 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 41.693, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) TBIG menjadi 1,83 kali.

Adapun per 31 Desember 2023, Tower Bersama Infrastructure memiliki 41.227 tenant dan 22.475 site telekomunikasi.

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper