Perbolehkan Konten Dewasa di X (Twitter), Elon Musk Disebut Butuh Uang

Redaksi
Selasa, 4 Juni 2024 | 16:48 WIB
CEO Tesla Inc. dan SpaceX Elon Musk menyampaikan pidato dalam pembukaan World Water Forum ke-10 di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (20/5/2024). ANTARA/Aprillio Akbar.
CEO Tesla Inc. dan SpaceX Elon Musk menyampaikan pidato dalam pembukaan World Water Forum ke-10 di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (20/5/2024). ANTARA/Aprillio Akbar.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - X, sosial media yang sebelumnya dinamakan Twitter, telah resmi memperbolehkan para penggunanya untuk memposting konten dewasa. Hal ini diatur dalam kebijakan aturan terbaru X.

Sosial media yang di bawah naungan Elon Musk ini menjelaskan kebebasan pengguna yang berkaitan dengan tema seksual merupakan hal yang sah untuk diterapkan.

“Kami percaya bahwa pengguna harus dapat membuat, mendistribusikan, dan mengonsumsi materi yang berkaitan dengan tema seksual selama materi tersebut diproduksi dan didistribusikan atas dasar suka sama suka. Ekspresi seksual, visual atau tertulis, dapat menjadi bentuk ekspresi artistik yang sah,” demikian tulis X di halaman tentang kebijakan “konten dewasa”.

X juga menyeimbangkan kebebasan ini dengan membatasi paparan konten dewasa untuk anak-anak atau pengguna dewasa yang memilih untuk tidak melihatnya. Perubahan pada kebijakan tersebut juga mencakup video dan gambar yang dihasilkan AI.

Sebelumnya, X memang tidak secara gamblang melarang konten NSFW (Not Safe for Work). Peraturannya tidak pernah melarang atau mengizinkan konten semacam itu secara langsung.

Kebijakan konten kekerasan X juga menyatakan bahwa konten yang dihasilkan tidak boleh memunculkan darah yang berlebihan dan penggambaran kekerasan seksual.

Platform ini terus melarang konten yang secara eksplisit menampilkan atau mengagungkan kekerasan seksual.

Sosial media ini telah dari dulu mengizinkan pengguna untuk menandai postingan mereka sebagai media sensitif dan tidak mengizinkan pengguna berusia di bawah 18 tahun atau mereka yang belum memasukkan tanggal lahir di profil mereka untuk melihat postingan tersebut.

Klausul terbaru memungkinkan X untuk membangun komunitas layanan seputar konten dewasa seperti OnlyFans. Di mana para pengguna akan membayar langganan untuk konten dewasa.

Sejak Elon Musk membeli X pada Oktober 2022, dia telah lantang bersuara bahwa perusahaan perlu mengejar pendapatan berlangganan untuk mendiversifikasi aliran pendapatannya.

Profesor Komunikasi di Cornell University Brooke Erin Duffy mengatakan bahwa langkah X untuk secara resmi mengizinkan konten dewasa sangat sesuai dengan strategi pemasaran perusahaan pasca-Musk. Pemilik Starlink itu juga disebut sedang butuh uang.

Dengan pembaruan kebijakan X ini, perusahaan tampaknya mendekati para pekerja termasuk "content creator" dan artis yang telah terpinggirkan oleh pedoman platform yang cenderung membatasi ketelanjangan atau ekspresi seksual, menurut Duffy.

“X sangat provokatif dan berusaha membedakan dirinya dari pesaing yang ‘aman bagi merek," ujarnya. Contohnya seperti Meta, YouTube, dan TikTok.

Menurut laporan Reuters, sekitar 13% postingan di X pada 2022 berisi konten dewasa.

Kini setelah jejaring sosial tersebut secara resmi mengizinkan konten dewasa, regulator pasti akan terus mengawasi X dan upayanya untuk menyingkirkan materi pornografi non-konsensual dan pelecehan seksual terhadap anak. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper