Kronologi Mesin Roket Raptor milik SpaceX Meledak Saat Uji Coba

Redaksi
Senin, 27 Mei 2024 | 11:10 WIB
Iustrasi roket meledak setelah diluncurkan dari landasan peluncuran /Reuters-Joe Skipper
Iustrasi roket meledak setelah diluncurkan dari landasan peluncuran /Reuters-Joe Skipper
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Mesin roket Raptor milik SpaceX mengalami ledakan hebat saat jalani uji coba di fasilitas pengujian roket di Texas.

Insiden tersebut terjadi pada hari Kamis (23/05/2024) sekitar pukul 16:15 waktu setempat di Fasilitas Pengembangan dan Pengujian Roket SpaceX di McGregor, Texas.

Mesin Raptor mati sekitar 14 detik setelah dinyalakan. Setelah mesin mati, uap terus melayang dan menghilang di bawah mesin, tetapi kemudian muncul api kecil di bagian bawah tempat pengujian.

Api tersebut semakin membesar dan merambat ke atas, berujung pada bola api raksasa yang melahap seluruh menara.

Insiden tersebut pertama kali terekam dari siaran langsung NASASpaceflight di YouTube milik mereka. Menurut NASASpaceflight, mesin mengalami anomali yang menyebabkan uap merembes keluar dan memicu ledakan.

Hingga kini, SpaceX belum secara resmi membahas apa yang terjadi selama pengujian tersebut. Melansir dari Gizmodo Senin (27/05/2024), ledakan ini bisa disebabkan oleh pencampuran gas akibat kebocoran.

SpaceX saat ini sedang menguji mesin Raptor 2, yang menampilkan peningkatan kinerja, efisiensi lebih tinggi, dan keandalan lebih besar dibandingkan pendahulunya.

Mesin roket yang akan dipasang pada Falcon 9, Starship Super Heavy, atau Starship, akan menjalani pengujian kualifikasi di fasilitas SpaceX di McGregor, Texas.

Jenis mesin roket dapat dibedakan berdasarkan knalpotnya. Knalpot mesin Merlin, yang digunakan pada Falcon Heavy, berwarna oranye, sedangkan knalpot mesin Raptor lebih bersih dan berwarna biru.

Mesin Raptor merupakan desain baru yang dibuat khusus untuk Starship yang menggunakan metana sebagai bahan bakar. Mesin ini dirancang cukup kuat untuk mengirim Starship ke Bulan dan Mars.

SpaceX saat ini sedang bersiap untuk uji terbang keempat Starship, yang dijadwalkan pada 5 Juni, dengan catatan bahwa peluncuran ini menunggu pada persetujuan peraturan dan kondisi cuaca yang baik.

Ledakan ini diperkirakan tidak akan mempengaruhi jadwal tersebut.

Uji terbang keempat ini bertujuan untuk memastikan pendaratan mulus booster Super Heavy di Teluk Meksiko serta pengendalian yang baik saat memasukkan pesawat ruang angkasa Starship.

SpaceX menyatakan telah melakukan berbagai peningkatan pada perangkat keras dan perangkat lunak berdasarkan pelajaran yang diperoleh dari uji penerbangan ketiga.

Pada uji sebelumnya, bagian atas Starship berhasil mencapai luar angkasa, namun terbakar saat kembali memasuki atmosfer, sementara booster Super Heavy pecah pada tahap akhir penurunannya dan gagal mendarat dengan lembut di laut. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper