Bisnis.com, JAKARTA - SpaceX, perusahaan luar angkasa milik Elon Musk, meluncurkan misi orbital ke-51 pada 2024 yang didedikasikan untuk membangun megakonstelasi broadband Starlink. Saat ini, sudah ada lebih dari 5.900 satelit LEO yang mengorbit di udara.
Diketahui sebanyak 36 dari 51 peluncuran misi orbital tersebut, diarahkan untuk memperluas jaringan satelit Starlink. Starlink merupakan proyek besar SpaceX yang menyediakan layanan internet broadband. Starlink telah resmi hadir di Indonesia pada Mei 2024.
Melansir dari Space.com Senin (20/5/2024), peluncuran misi Starlink 6-59 menambahkan 23 satelit ke konstelasi internet orbit rendah Bumi yang terus berkembang dan merupakan peluncuran Starlink ke-36 yang didedikasikan oleh perusahaan pada tahun ini.
Roket Falcon 9 lepas landas dari Cape Canaveral Space Force Station pada pukul 20.32 EDT atau 07.32 WIB, 18 Mei 2024.
Booster tahap pertama, dengan nomor ekor B1062, diluncurkan untuk ke-21 kalinya, menjadikan armada roket SpaceX pertama yang mencapai rekor tersebut.
Sekitar 8,5 menit setelah lepas landas, B1062 mendarat di kapal drone SpaceX, A Shortfall of Gravitas (ASOG). Hal ini merupakan pendaratan booster ke-70 menggunakan ASOG dan pendaratan booster Falcon 9 ke-309 hingga saat ini.
Booster B1062 telah meluncurkan dua satelit GPS, delapan astronot dalam dua misi (Inspiration4 dan Ax-1), serta 13 penerbangan Starlink sejak pertama kali diperkenalkan pada November 2020.
Hingga saat ini, booster ini telah mengirimkan 553 muatan ke orbit, termasuk dua pesawat ruang angkasa Crew Dragon.
Sebelum penerbangan pada 17 Mei, B1062 terakhir kali diluncurkan sekitar sebulan lalu dalam misi Starlink 6-49.
Menurut statistik terbaru yang diterbitkan oleh ahli pelacak orbital dan astronom Jonathan McDowell, pada pagi hari 17 Mei, terdapat 6,017 satelit Starlink yang berada di orbit dan 5,941 di antaranya beroperasi.
Sebelum peluncuran misi Starlink 6-59, total 6,436 satelit telah diluncurkan ke LEO, dengan 788 di antaranya diluncurkan pada 2024. SpaceX telah mencapai 346 peluncuran sukses dari 309 total pendaratan.
Melalui proyek Starlink, SpaceX tidak hanya berusaha meningkatkan konektivitas global tetapi juga membuka potensi pasar baru dan memberikan solusi untuk masalah digital divide yang masih menjadi tantangan di banyak bagian dunia.
Kesuksesan dalam peluncuran dan operasi satelit ini juga memperkuat posisi SpaceX sebagai pemimpin dalam industri luar angkasa komersial, menunjukkan kemampuan mereka untuk melaksanakan misi-misi yang kompleks dengan frekuensi tinggi. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)