Bisnis.com, JAKARTA — PT XL Axiata Tbk. (EXCL) akan mengambil alih unit bisnis residensial atau bisnis B2C milik PT Link Net Tbk. (LINK) atau Linknet senilai Rp1,87 triliun, guna mendorong penetrasi layanan fixed mobile convergence (FMC) lebih cepat.
Bisnis B2C ini mencakup setiap dari bisnis internet service provider (ISP), bisnis IPTV, dan bisnis PayTV, termasuk layanan yang berkaitan dengan penyimpanan cloud, permainan, dan pelanggan rumah pintar (smart homes customers) milik Linknet.
Berdasarkan keterbukaan informasi, dikutip pada Minggu (26/5/2024), XL Axiata menjelaskan bahwa pengambilalihan bisnis Linknet ini seiring dengan adanya peluang permintaan terhadap layanan fixed broadband (FBB) dan fixed mobile convergence (FMC).
Pasalnya, emiten telekomunikasi bersandi saham EXCL itu melihat bahwa pasar layanan FBB dan FMC di Indonesia menjanjikan peluang bisnis yang sangat besar saat ini dan di masa mendatang.
“Untuk merespon tingginya peluang permintaan pasar terhadap ketersediaan layanan FBB dan FMC, perseroan [XL Axiata] memutuskan untuk melakukan pembelian bisnis residensial Linknet,” ungkap XL Axiata dalam keterbukaan informasi.
Dengan transaksi ini, XL Axiata berencana mengintegrasikan bisnis mobile dan FBB untuk memaksimalkan nilai dan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan.
Lebih lanjut, EXCL juga meyakini bahwa transaksi ini akan memberikan nilai positif bagi seluruh pemegang saham, manajemen dan karyawan, juga memberi manfaat terhadap industri telekomunikasi di Indonesia secara lebih luas.
Di samping itu, transaksi ini diharapkan dapat mencapai visi XL Axiata sebagai operator konvergensi terdepan di Indonesia.
Kemudian, percepatan peningkatan penetrasi FBB bagi perusahaan. Dalam hal ini, EXCL dapat memanfaatkan peluang pasar FBB yang penetrasinya masih rendah dan tren permintaan pasar yang terus menguat.
Selanjutnya, XL Axiata juga melihat potensi efisiensi atas kolaborasi jaringan mobile dan FBB. Serta, peningkatan mutu dan kualitas layanan kepada pelanggan sebagai dampak atas optimalisasi dan efektivitas sarana dan prasarana pendukung.
“[Manfaat lain] seamless experience bagi pelanggan dengan mengedepankan layanan terintegrasi yang mudah diakses dan merata,” pungkasnya.