Bisnis.com, JAKARTA - Starlink milik Elon Musk sudah diluncurkan di RI pada 19 Mei 2024 lalu. Peluncuran bahkan dilakukan oleh Elon Musk sendiri.
Sekarang, Starlink menjadi salah satu pilihan internet yang cukup menarik bagi masyarakat Indonesia.
Apalagi penggunaan Starlink sangat mudah. Pengguna hanya perlu membeli alat dan paketannya dan internet bisa didapat tanpa perlu memanggil teknisi.
Enam hari pascaperesmian Starlink di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melalui Bakti dilaporkan kembali melanjutkan pembangunan jaringan internet di daerah kategori tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di Kabupaten Jayapura, Papua.
Dilansir dari Antara, Pembangunan base transceiver station (BTS) daerah 3T, bantuan Bakti Kemkominfo melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jayapura tersebut, di Kampung Pagai dan Kamikaro di Distrik Airu dan Kampung Marwai, Distrik Yokari.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jayapura Gustaf Griapon di Sentani mengatakan saat ini pendistribusian peralatan untuk pembangunan BTS ke tiga kampung tersebut sedang berlangsung.
“Kami sudah melakukan muatan untuk mendistribusikan peralatan yang akan dibangun BTS di Kampung Pagai, Kamikaro di Distrik Airu,” katanya.
Pihaknya menargetkan penyelesaian pembangunan BTS di dua kampung di Distrik Airu dan Kampung Marwai, Distrik Yokari kurang lebih sebulan.
“Tentu kami sangat berharap dengan pembangunan BTS ini masyarakat di tiga kampung tersebut bisa menikmati jaringan internet meski terbatas penggunaannya,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Kabupaten Jayapura mendapatkan bantuan pembanguna BTS sebagai lanjutan dukungan dari Bakti Kemkominfo.
Pembangunan tower BTS sempat terhenti pada 2022, di mana realisasinya baru mencapai 42 lokasi, sehingga kelanjutan untuk mencapai target 45 dilakukan tahun ini di Kampung Pagai, Kamikaro, dan Marwai.