Bisnis,com, JAKARTA - Perusahaan teknologi, termasuk startup, masih melakukan pemutusan hubungan kerja hingga kuartal I/2024. Meski kondisi ekonomi lebih baik dari 2023, beberapa perusahaan besar seperti Google, Microsoft, Pixar, Mozilla, dan TikTok tetap melakukan pemutusan hubungan kerja.
Melansir dari TechCrunch Senin (8/4/2024), tantangan utama yang dihadapi industri teknologi saat ini adalah bagaimana mengelola tren pemutusan hubungan kerja yang mungkin akan berlanjut dari tahun sebelumnya. Seperti yang terjadi pada tahun lalu, pemutusan hubungan kerja cenderung melambat pada musim panas sebelum meningkat kembali menjelang musim dingin.
Pemulihan sektor teknologi juga mengalami kesulitan dalam membangun momentum, kecuali di sektor kecerdasan buatan dan perusahaan terkait lainnya.
Perusahaan teknologi terus berupaya untuk memangkas tenaga kerja mereka dan beralih dari pola pikir pertumbuhan menjadi pola pikir berbasis efisiensi, menghadapi kondisi pasar yang sulit.
Melacak tren pemutusan hubungan kerja di industri teknologi penting untuk memahami dampaknya terhadap inovasi dan stabilitas pasar. Sayangnya, pemutusan hubungan kerja juga mengingatkan kita akan dampak manusiawi yang dalam dari situasi ini, serta bagaimana risiko bisnis dapat berubah dari waktu ke waktu.
Menurut Layoffs.fyi, total pemutusan hubungan kerja untuk 2023 berdampak pada 262.735 karyawan, menunjukkan peningkatan 59% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Meskipun 2024 tidak mengalami puncak pemotongan seperti pada kuartal pertama tahun lalu, namun masih dimulai dengan tantangan yang signifikan.
Berikut merupakan jumlah karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja dari Januari 2023 sampai Maret 2024
Januari 2023: 89,554 karyawan dipecat.
Februari 2023: 40,021 karyawan dipecat.