Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat meminta pemerintah daerah memberikan kemudahan izin penyelenggaraan jaringan, terutama menjelang momen Lebaran saat arus trafik data meningkat drastis. Kemudahan gelar jaringan juga berdampak pada harga layanan yang terjangkau.
Dosen STEI Institut Teknologi Bandung ITB Agung Harsoyo mengatakan jika penyelenggaraan jaringan dipersulit, terlebih jika operator diminta biaya untuk penyelenggaraan jaringan, maka harga paket data pada momen ini berpotensi meningkat.
“Jika pemerintah daerah melakukan hal tersebut, akan memperlambat penggelaran layanan, dan harga layanan Internet yang mesti dibayar masyarakat menjadi mahal,” ujar Agung kepada Bisnis, Rabu (20/3/2024).
Diketahui, dari tahun ke tahun arus trafik data selalu meningkat saat Lebaran. Berdasarkan catatan Bisnis, pada Lebaran 2023, trafik data anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) diprediksi mencapai 11,2%.
Kemudian untuk PT XL Axiata Tbk. (EXCL) sempat memprediksi lalu lintas data bisa meningkat 30% dibandingkan dengan hari-hari biasa. Sementara untuk PT Indosat Tbk. (ISAT) sempat mengalami peningkatan trafik internet hingga 25% pada Lebaran 2023. Lalu, trafik data PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) tercatat meningkat hingga 14% pada saat Lebaran 2023.
Oleh karena itu, operator seluler selalu melakukan optimasi dan peningkatan kapasitas di sejumlah titik-titik ramai pengguna.
Kendati demikian, Agung mengaku hal-hal yang telah dilakukan oleh operator telekomunikasi selama ini merupakan hal yang sudah baik, terutama dengan adanya fixed-mobile convergence (FMC).
Menurutnya, dengan adanya strategi FMC, keberadaan fiber optik dapat menjangkau lebih banyak rumah dan menyebar merata di seluruh Indonesia. Selain itu, kecepatan transfer data layanan di Indonesia juga makin baik.
Namun, kata Agung, operator seluler harus tetap mengukur dan memprediksi ulang trafik internet, agar tempat-tempat padat pemudik bisa tetap mendapat sinyal yang baik.
“Kota-kota tujuan mudik lebaran merupakan tempat yang umumnya memiliki infrastruktur telekomunikasi yang baik, sehingga proses redimensioning trafik dapat dilakukan, sehingga tidak congest, dapat melayani para pemudik dengan kualitas yang baik,” ujar Agung.
Sebagai informasi, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi memprediksi trafik internet selama momen Idulfitri 2024 akan meningkat sebesar 7-20%.
Untuk mengantisipasi adanya penurunan kualitas jaringan, Direktorat Pengendalian Pos dan Informatika (PPI) Kemenkominfo pun tengah bekerja sama dengan penyelenggara telekomunikasi dan operator seluler.
Budi menjelaskan, upaya tersebut akan dilakukan dengan 5 langkah utama. “Untuk kesiapan jaringan telekomunikasi upaya antisipatif penyelenggaraan telekomunikasi akan dilakukan dengan yang pertama optimalisasi kualitas dan kapasitas jaringan,” ujar Budi dalam rapat DPR Komisi I, Selasa (19/3/2024).
Kemudian, Budi mengatakan ISP harus meningkatkan kapasitas jaringan internet dan pengukuran drive test di jalur mudik. Diketahui, drive test merupakan proses pengukuran sistem telekomunikasi bergerak dari arah pemancar ke ponsel dan sebaliknya.
Lebih lanjut, Budi juga mengungkapkan bahwa pemerintah akan melakukan pengadaan posko mudik dan personel siaga di daerah-daerah rawan. Lalu, mengharapkan opsel memiliki command center dan call center yang siaga 24 jam.
Kemenkominfo juga akan memantau jaringan internet melalui pusat monitoring Telekomunikasi Pos dan Penyiaran (PMT) serta mengukur kualitas layanan di lokasi-lokasi strategis.