Waspada! Serangan Siber dari Wireless Charging Apple Cs, Bisa Buat Kebakaran

Crysania Suhartanto
Selasa, 19 Maret 2024 | 10:42 WIB
Ilustrasi serangan siber yang mengincar smartphone/dok. Getcontact
Ilustrasi serangan siber yang mengincar smartphone/dok. Getcontact
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengatakan pengisian daya nirkabel (wireless charging) bisa membuat ponsel diretas. Peretasan yang disebut VoltSchemer ini mampu mengambil data di ponsel dan menyebabkan kebakaran. Terjadi di beberapa smartphone milik Apple dan Samsung

Kejahatan siber ini dilakukan dengan mengubah listrik yang keluar saat pengisian daya dapat berubah menjadi getaran perintah suara yang tidak dapat didengar manusia. 

Diketahui, hal ini terjadi karena tegangan yang keluar dari perangkat dapat menghasilkan interferensi elektromagnetik.

“Gegaran listrik di mikrofon dapat dihasilkan secara langsung menggunakan listrik itu sendiri. (Getaran) bukan suara sebenarnya,” tulis akun media sosial X Direktorat Tindak Pidana Siber, mengutip dari perusahaan keamanan siber Kaspersky.

Alhasil peretasan ini mampu untuk menjalankan perintah suara pada ponsel untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu, merusak perangkat dengan panas berlebih, hingga mencuri data dari ponsel.

Mengutip dari TechRadar, penelitian yang dilakukan Universitas Florida dan perusahaan audit keamanan Web3 Certik bahkan menemukan VoltSchemer mampu merusak barang yang ada di sekitar tempat pengisian daya.

Informasi dari PC Gamer, klip kertas yang berada di dekat ponsel yang tengah mengisi daya bahkan bisa mencapai suhu 280 derajat Celcius dan menghanguskan kertas yang dilampirkan. 

Alhasil, jika serangan semacam itu dilakukan di rumah, hal ini akan menyebabkan kerusakan besar dan berpotensi menimbulkan korban jiwa. 

Adapun jenis peretasan ini bisa terjadi di perangkat apapun, termasuk iPhone SE milik Apple, Samsung S8, dan Pixel 3 XL dari Google, yang mampu menghentikan proses pengisian daya jika terjadi panas berlebih.

Hal ini dikarenakan gangguan listrik itu dapat mengganggu komunikasi antara ponsel dengan pengisi daya, sehingga penghentian pengisian daya tersebut tidak terjadi. 

Namun, sekalipun hal ini terlihat sangat berbahaya, pengguna ponsel dapat menghindari peretasan ini dengan tidak menggunakan penggunaan pengisi daya nirkabel di publik ataupun tidak menyambungkan pengisi daya nirkabel ke port USB atau adaptor daya yang tidak dikenal.

Lebih lanjut, Kaspersky mengatakan serangan siber ini termasuk serangan yang sulit dan tidak praktis. Hal ini dikarenakan serangan tersebut sangat sulit untuk diorganisir dan tidak memiliki manfaat langsung ke pelaku.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper