Bisnis.com, JAKARTA - Aplikasi sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi trending di platform X. Warganet menilai aplikasi tersebut berpeluang menjadi celah kecurangan.
Hingga pukul 11.20 postingan mengenai Sirekap telah diposting sebanyak lebih dari 11.000 kali. Sejumlah warganet mempertanyakan mengenai keandalan dan keamanan sistem ini.
Aplikasi Sirekap adalah sistem perhitungan baru yang digunakan KPU. Sistem ini menggantikan Sistem informasi penghitungan suara (Situng). Informasi yang beredar menyebut bahwa aplikasi ini tidak menyajikan data sedetail aplikasi Situng.
Di sisi lain, beberapa warganet mengaku belum bisa mengakses sistem ini. Akun @papanberjalan mengaku tak kunjung bisa mengakses Sirekap. Setiap kali pengguna ingin masuk selalu mengalami kegagalan.
“Ngebug terus, ada koneksi ke informatika site pas buka halaman ini informatika. Site yang kebuka gitlab STEI-ITB ini vendor nya alumni ITB?” tulis akun tersebut.
Untuk diketahui ngebug berasal dari kata "bug", yang diartikan oleh pengguna internet sebagai serangan atau cacat pada sebuah program komputer. Ngebug juga dapat diartikan sebagai sesuatu di luar kebiasaan atau tidak sebagaimana mestinya akibat cacat desain.
Akun @hamsterdiam menyebut H-5 Pemilu masih banyak KPPS yang belum berhasil uji coba aplikasi Sirekap. Padahal, nantinya KPPS diharuskan untuk memasukan data ke aplikasi tersebut.
Akun @KawalPemilu_org menulis “Melalui Sirekap ini, hasil akhir penghitungan suara yang bisa dilihat masyarakat di website @KPU_ID dalam bentuk diagram bukan data angka / foto dari form C.Hasil? Jadi ga keliatan wujud asli datanya? Lha ga bahaya tah? #KPUbukaCHasil.”
Akun @giIangmahesa menulis bahwa C1 Plano bisa di akses di Sirekap. Dia menyayangkan tentang narasi C1 Plano yang tidak bisa di akses. Gilang juga melampirkan video yang menjelaskan bahwa C1 dapat diakses.
“Pihak @KPU_ID nya yg tidak lengkap menjelaskan atau pihak medianya yang salah kutip atau salah interpretasi,” tulisnya.
Postingan tersebut mendapat tanggapan. @HadarNg menulis Kalau memperhatikan podcast ini, sepertinya ini bicara tentang Pilkada 2020, saat pertama kali menggunakan Sirekap (menggantikan Situng). Yg bicara menjelaskan dalam video ini adalah Ibu Evi Novida Ginting (Anggota KPU 2017 - 2022).
@ismailfahmi menulis Nah bisa dikonfirmasi lagi mas @giIangmahesa untuk pilpres 2024? Harapan kita tentu bs diakses. Cc @KPU_ID.
Akun @gilangmahesa pun mengakui bahwa itu adalah video lama. “Iya, Sirekap kan sempat diuji coba kan dan saat itu nggak ada isu soal yg sekarang dinarasikan , makanya saya pakai video tsb, maaf tidak diberikan keterangan soal ini,” tulisnya.