Bisnis.com, JAKARTA - Nilai pasar metaverse secara global diprediksi dapat mencapai US$900 miliar atau sekitar Rp14.031 triliun pada 2030. Teknologi yang pamornya sempat meredup tahun lalu, diramal masih dapat tumbuh hingga 5-10 tahun ke depan.
Pada 2023, Walt Disney Co. memangkas 7.000 karyawan dan menghilangkan divisi yang khusus mengembangkan metaverse karena dinilai tidak menguntungkan.
Sementara itu Meta, induk facebook dan Instagram, memberhentikan divisi reality labs yang berfokus pada pengembangan metaverse.
Partner di Bain Technology Chris Johnson mengatakan sekalipun hype dari metaverse sempat menurun, ada beberapa sektor yang justru makin masif melakukan pengembangan metaverse. Bahkan Chris mengatakan metaverse memberikan peluang ekonomi yang nyata bagi bisnis.
“Seiring dengan berkembangnya metaverse dengan cepat, kita telah melihat jenis teknologi ini diterapkan di berbagai industri,” kata Chris dikutip dari laman Bain&Company, Selasa (16/1/2024).
Selain itu, Chris juga mengatakan setidaknya ada lima sektor yang paling menjanjikan untuk mengadopsi metaverse dan disebut akan membuat bisnis makin berkembang.
1. Pengalaman virtual
Riset dari Bain&Company memprediksi lini pengalaman virtual akan mencapai 65% dari proyeksi pasar metaverse pada 2030. Adapun pengalaman virtual ini dapat berupa game, kebugaran, hingga hiburan virtual.
Menurut Chris, hal ini sudah terlihat dari banyaknya inovasi-inovasi baru yang sudah melibatkan teknologi digital 3D dalam pemasaran digital, pendidikan, pelatihan karyawan, hingga layanan kesehatan.
2. Perangkat lunak (software) pembuat metaverse
Bisnis software pembuatan konten disebut akan menempati 5% dari pasar metaverse pada 2030.
Chris mengatakan, nantinya akan makin banyak perangkat lunak yang menyediakan building blocks metaverse, aplikasi penyuntingan (edit), dan interface untuk membuat dunia metaverse.
3. Aplikasi dan sistem pengoperasiannya
Nantinya aplikasi dan sistem pengoperasian metaverse juga akan menjadi bisnis yang menjanjikan, karena diprediksi memiliki 10% dari nilai pasar metaverse pada 2030. Hal ini tidak terlepas dari peran aplikasi yang sangat penting sebagai pondasi metaverse dan ajang menggaet audiens yang lebih banyak untuk masuk ke teknologi baru ini.
4. Perangkat
Bisnis perangkat yang bisa mendukung metaverse juga akan makin diminati ke depannya. Pangsa pasar dari bisnis perangkat metaverse mencapai 10% dari potensi pasar metaverse pada 2030.
Salah satu masalah terbesar dari pengembangan metaverse saat ini adalah ketidakadaan perangkat yang terjangkau bagi masyarakat. Alhasil, kedepannya, agar metaverse dapat diadopsi secara masal, Bain&Company menyarankan agar konten metaverse dapat difungsikan di berbagai perangkat.
Perihal perangkat, perusahaan rintisan (startup) Amerika Serikat Sightful meluncurkan perangkat gabungan laptop dengan kacamata realitas campuran (augmented reality/AR) pertama di dunia bernama Spacetop.
Sementara itu bulan depan, giliran induk Apple dikabarkan merilis Apple Vision Pro. Kehadiran kedua perangkat menjadi komponen penting dalam evolusi teknologi metaverse di luar komponen jaringan dan aplikasi.
Spacetop sendiri disebut-sebut sebagai masa depan laptop. Adapun melansir dari berbagai sumber, Spacetop dibanderol dengan harga US$2.150 atau sekitar Rp33,4 juta.
5. Bagian komputer dan infrastruktur
Dengan banyaknya perangkat, otomatis infrastruktur dan sparepart dari perangkat akan menjadi suatu bisnis yang menarik. Mulai dari chip, server, hingga teknologi jaringan dan internet.
Nilai pasar dari kedua sektor ini bahkan diprediksi memiliki nilai yang sama dengan nilai pasar dari perangkat itu sendiri. Hal ini dikarenakan metaverse juga tidak akan berjalan jika tidak ada sparepart ataupun infrastruktur yang memadai.