Imbas AI, Giliran 10% Kontraktor Duolingo Kena Pangkas

Rahmad Fauzan
Rabu, 10 Januari 2024 | 16:30 WIB
Tampilan Duolingo/dok. website
Tampilan Duolingo/dok. website
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Produsen perangkat lunak platform belajar bahasa Duolingo melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 10% kontraktornya. Penyebabnya, artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

“Kami tidak lagi membutuhkan banyak orang untuk melakukan pekerjaan seperti yang dilakukan oleh beberapa kontraktor ini. Sebagian dari hal tersebut mungkin disebabkan oleh AI,” kata juru bicara Duolingo seperti dikutip dari The Japan Times, Rabu (10/1/2024).

Pada Agustus tahun lalu, CEO Duolingo Louis von Ahn mengatakan perusahaan sudah memanfaatkan generative AI untuk mempercepat proses pembuatan di dalam aplikasi serta menilai konten kursus di dalam aplikasi.

Duolingo, sambungnya, juga sudah menggunakan AI untuk menghasilkan suara yang digunakan di dalam aplikasi serta merilis produk premium, Duolingo Max.

Produk tersebut dapat memberikan feedback serta melakukan percakapan dalam berbagai Bahasa didukung oleh generative AI.

Kendati demikian, pihak Duolingo membantah pengurangan tenaga kerja terjadi sebagai dampak langsung penggunakan teknologi kecerdasan buatan.

Alasannya, banyak karyawan tetap dan kontraktor yang menggunakan teknologi tersebut dalam melaksanakan pekerjaan mereka.

Sebagai informasi, Duolingo memiliki 600 pekerja penuh waktu sampai dengan akhir 2022. Menurut juru bicara perusahaan, tidak ada karyawan penuh waktu yang terkena dampak pengurangan tersebut.

Sebelumnya, pada Juni 2023 Grab Holdings Ltd. (GRAB) menyatakan bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 1.000 karyawannya akibat himpitan kecerdasan buatan.

Ultimatum tersebut langsung dikeluarkan oleh CEO Grab Holdings Anthony Tan. Menurutnya akan ada 1.000 karyawan yang terdampak oleh keputusan manajemen.

“Saya paham bahwa ini adalah keputusan yang sulit diterima. Untuk ini, saya mengambil tanggung jawab sepenuhnya, dan karenanya ijinkan saya untuk menjelaskan mengapa dan bagaimana kita sampai pada titik ini,” katanya.

Menurutnya PHK bukanlah sebagai jalan pintas Grab menuju profitabilitas. Pasalnya dia menilai selama dua tahun terakhir ini kita konsisten mengelola biaya di semua area operasional dan dalam meningkatkan efisiensi platform. Sebagai hasilnya, pendapatan kita meningkat setiap kuartal sejak kuartal pertama 2022.

Anthony Tan mengeklaim dengan atau tanpa perampingan ini, Grab sudah berada di jalur tepat untuk mencapai titik impas (breakeven) Group Adjusted EBITDA tahun ini.

“Namun meskipun penting, batu loncatan profitabilitas kita hanya merupakan satu langkah dalam perjalanan yang lebih panjang. Fokus kita adalah jalan yang ada di depan. Kita harus bisa beradaptasi di manapun kita berada. Perubahan tak pernah terjadi secepat sekarang,” imbuhnya.

Anthony menambahkan teknologi seperti Generative AI terus berevolusi dengan luar biasa cepat. Biaya modal mengalami peningkatan, yang berdampak langsung pada lanskap persaingan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper