Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat sebut penyediaan internet gratis masih memungkinkan, tetapi hanya bagi masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, terluar (3T) dan kelompok kurang mampu.
Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengatakan jika internet gratis diberikan kepada seluruh masyarakat di wilayah komersil, para operator seluler akan gigit jari.
Menurutnya, operator seluler masih perlu menarik biaya dari masyarakat, sebagai ganti dari pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan.
“Kalau daerah-daerah tidak komersial atau 3T, kalau internet mau digratiskan itu cukup bagus ya. Namun, wilayah-wilayah yang memang komersil, yang infrastrukturnya dibangun oleh operator seluler, ya itu tidak dapat digratiskan,” ujar Heru kepada Bisnis, Minggu (31/12/2023).
Sementara menurut Heru, di wilayah-wilayah 3T, para operator seluler cenderung tidak ingin masuk ke sana.
Alhasil, pembangunan infrastruktur telekomunikasi murni dilakukan oleh pemerintah, sehingga semua biaya yang seharusnya ditanggung masyarakat bisa ditanggung pemerintah.
Lebih lanjut, Heru mengatakan jika memang internet gratis ini ingin menyasar wilayah komersil, diharapkan agar hanya diberikan pada yang membutuhkan. Mulai dari pelajar yang memang kurang mampu serta UMKM sebagai stimulus pengembangan usaha.
Selain itu, Heru mengatakan internet gratis juga bisa diberikan kepada sejumlah tempat tertentu, seperti rumah sakit, puskesmas, ataupun sekolah.
Adapun, skema yang digunakan juga bisa bercontoh dari saat pandemi 2022, saat pemerintah memberikan voucher untuk para pelajar dengan bekerja sama dengan operator seluler.
Sebagai informasi, pada kuartal III/2023, pengeluaran para operator seluler sudah melebihi Rp7 triliun.
Dimulai dari yang paling murah, PT Indosat Tbk. (ISAT) sudah menggelontorkan Rp7,7 triliun sepanjang 2023. Kemudian, PT XL Axiata Tbk (EXCL) juga menghabiskan Rp12,113 triliun di periode yang sama. Terakhir, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) telah menggelontorkan RP34,5 triliun untuk ekspansi jaringan.
Lagipula, lanjut Heru, jarang ada negara-negara benar-benar menggratiskan tarif internet. Menurut Heru, mereka hanya memastikan tarif internet yang dipatok dari masyarakat memang terjangkau.
“Terjangkau memang tidak selalu identik dengan murah, tetapi terjangkau artinya operator tidak membebankan tarif yang mahal bagi masyarakat. agar masyarakat tetap dapat menggunakan internet broadband,” ujar Heru.
Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan perkataan calon wakil presiden Mahfud MD terkait internet gratis dapat terealisasi. Pemerintah hanya perlu menyiapkan kebijakan untuk mencapai tujuan itu.
Kendati demikian, Budi menyatakan sebelum adanya keputusan tersebut, industri telekomunikasi khususnya operator seluler memang harus disehatkan terlebih dahulu.