_1666924690.jpg)
Bisnis.com, JAKARTA – Starlink, layanan internet via satelit milik Elon Musk, telah menjangkau lebih dari 2,3 juta pelanggan sampai dengan akhir Desember 2023. Informasi ini disampaikan oleh perusahaan melalui unggahan di akun X-nya (dulu Twitter).
Mengutip unggahan resmi Starlink dalam akun X, 2,3 juta pelanggan tersebut tersebar di sebanyak 70 negara. Hal ini dikatakan menjadi pencapaian tertinggi perusahaan dalam hal menjangkau pelanggan.
“Starlink telah terkoneksi dengan lebih dari 2,3 juta orang di sebanyak 70 negara dan lebih banyak market di seluruh dunia,” tulis Starlink, dikutip Kamis (28/12/2023).
Starlink tercatat memiliki kurang lebih 1 juta pelanggan sampai dengan akhir 2022. Angka itu melonjak menjadi sekitar 2 juta orang pada September tahun ini.
Sejak melakukan demontrasi peluncuran pada 2018, dan dilanjutkan peluncuran gelombang pertama pada 2019, Starlink telah mengorbitkan sebanyak 5.000 satelit.
Aksi yang dijalankan Starlink ini bertujuan menyediakan internet berkecepatan tinggi di seluruh dunia menggunakan jaringan satelit orbit rendah (low-earth orbit).
Di samping itu, progresivitas Starlink dalam menambah jumlah pelanggan bakal memperketat kompetisi industri operator internet di Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Statista, penyedia layanan internet broadband AT&T memiliki sebanyak 15 juta pelanggan sampai dengan akhir 2022.
Sementara itu, kompetitor lain seperti Verizon memiliki pelanggan sebanyak 7 juta orang.
Sebagai informasi, Elon Musk mengungkapkan Starlink telah mencapai titik impas arus kas pada November 2023. Hal ini memicu spekulasi tentang potensi Starlink melantai di bursa atau initial public offering (IPO).
