Starlink Khusus Smartphone Mengorbit 29 Desember, Akhir Bisnis Menara di AS?

Redaksi
Minggu, 17 Desember 2023 | 07:00 WIB
Sebuah roket SpaceX Falcon 9 yang membawa batch ke-19 dari sekitar 60 satelit Starlink diluncurkan dari pad 40 di Cape Canaveral Space Force Station. Reuters
Sebuah roket SpaceX Falcon 9 yang membawa batch ke-19 dari sekitar 60 satelit Starlink diluncurkan dari pad 40 di Cape Canaveral Space Force Station. Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - SpaceX, perusahaan wahana luar angkasa milik Elon Musk, berencana meluncurkan satelit Starlink yang dapat terhubung langsung ke smartphone pada 29 Desember 2023. Dalam uji coba tersebut, Starlink memberikan layanan di sebagian wilayah Amerika Serikat.  

Dikutip dari Space.com, Minggu (17/12/2023) sebanyak 21 pesawat starlink yang disebut sebagai pionir akan meluncur menggunakan roket Falcon 9 dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg California. Starlink bekerja sama dengan T-Mobile dalam peluncuran tersebut. 

T-Mobile merupakan perusahaan telekomunikasi salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di AS dan di dunia. Nilai kapitalisasi pasar T-Mobile mencapai US$184,43 miliar pada 2022.

Keberadaan satelit orbit rendah ini menjadi alternatif bagi layanan bisnis menara telekomunikasi, yang selama ini digunakan sebagai akses pemancar sinyal internet ke pengguna. 

“Peluncuran ini akan mencakup enam satelit Starlink pertama dengan kemampuan Direct to Cell yang akan memungkinkan operator jaringan seluler di seluruh dunia menyediakan akses global tanpa batas untuk mengirim SMS, telpon, dan menjelajah di mana pun Anda berada di darat, danau, atau perairan pesisir,” tulis SpaceX.

SpaceX telah meluncurkan lebih dari 90 misi orbital pada 2023, ditambah dua uji penerbangan roket Starship Mars raksasa generasi berikutnya.

Sebagian besar aksi peluncuran ditujukan untuk membangun Starlink dan mengkonstelasi broadband SpaceX yang memiliki lebih dari 5.100 satelit aktif hingga November 2023. 

Di sisi lain, regulator telekomunikasi AS, FCC, menghentikan subsidi Internet satelit Starlink di pedesaan sebagai bagian kesepatakan atas pengujian koneksi telepon T-Mobile. 

Maye Musk, Ibu dari CEO SpaceX Elon Musk, mengkritik keras langkah yang diambil oleh Joe Biden karena menghentikan subsidi internet US$886 juta atau Rp13,74 triliun (kurs: Rp15.510). 

“Tujuan Elon adalah membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik [sementara] @POTUS [akun kenegaraan Joe Biden] ingin menghentikannya. Orang-orang di negara lain bangga dengan Elon dan saya tidak memahami motif Presiden AS,” kata Maye membela putranya.

Sementara itu Elon Musk mempertimbangkan ketika keputusan FCC ditegakkan dan berpendapat perusahan-perusahan yang terdampak oleh bisnis Starlink, mencoba melobi pemerintah. 

“Perusahaan yang melobi untuk alokasi besar-besaran ini (bukan kami) mengira mereka akan menang, namun malah dikalahkan oleh Starlink, jadi sekarang mereka mengubah aturan untuk mencegah SpaceX dari berkompetisi," kata Elon. (Afaani Fajrianti)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper