Starlink Setop Tambah Pelanggan Baru di RI Kala Kapasitas Menipis

Leo Dwi Jatmiko, Mochammad Ryan Hidayatullah
Senin, 14 Juli 2025 | 07:00 WIB
Perangkat Starlink. / dok. Starlink
Perangkat Starlink. / dok. Starlink
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Starlink, satelit orbit rendah (LEO) milik Elon Musk, memutuskan berhenti melayani pelanggan baru di Indonesia akibat kapasitas yang tersedia sudah penuh. 

Perusahaan dinilai terlalu sibuk melayani pelanggan perkotaan dan daerah 'gemuk' yang terjangkau fiber optik, serta luput dalam mengemban misi teknologi satelit yaitu, menyalurkan internet ke daerah yang sulit disentuh serat optik. 

SpaceX mengungkapkan layanan Starlink saat ini tidak tersedia untuk pelanggan baru di Indonesia lataran kehabisan kapasitas. Sebagai infrastruktur penyalur internet berbasis satelit, Starlink memiliki kapasitas terbatas untuk memberikan internet kepada pengguna. 

Pada Juni 2024, layanan internet berbasis satelit orbit bumi rendah Starlink milik Elon Musk diperkirakan memiliki kapasitas total throughput yang sangat besar hingga 23,7 Terabits per second (Tbps), lebih besar dibandingkan dengan satelit orbit rendah (low earth orbit/LEO) lainnya seperti OneWeb.

Berdasarkan pemaparan Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) saat berkunjung ke Bisnis Indonesia, setiap satelit Starlink memiliki kapasitas total throughput mencapai 23,7 Terabits per detik (Tbps). Sementara itu, OneWeb memiliki estimasi kapasitas mencapai 1,56 Tbps per satelit. Telesat memiliki 15 Tbps per satelit. 

Starlink memiliki kapasitas internet terbesar. Namun, hal tersebut tidak menjamin kapasitas yang tersedia cukup jika pengguna internet di Indonesia terus bertambah. 

Dilansir dari laman resmi Starlink, Minggu (13/7/2025), perusahaan menyebut aktivasi perangkat baru juga dihentikan sementara bagi pelanggan yang membeli melalui toko ritel atau penjual pihak ketiga.

"Layanan Starlink saat ini tidak tersedia untuk pelanggan baru di wilayah Anda karena kapasitasnya telah habis terjual di seluruh Indonesia," demikian tulis Starlink.

Satelit Starlink mengorbit di luar angkasa
Satelit Starlink mengorbit di luar angkasa

Pada September 2024, Elon Musk mengeklaim Starlink telah menghubungkan 4 juta masyarakat di 100 negara dengan internet. Jumlah pengguna terus bertambah sementara kapasitas terbatas. 

Terbaru, SpaceX tengah mencari pendanaan hingga Rp6,5 triliun, salah satunya untuk mengatasi masalah kapasitas satelit yang makin terbatas.

Adapun para pelanggan di Indonesia dapat melakukan deposit untuk memesan daftar tunggu atau pre-order.  Setelah itu, pelanggan yang mengikuti pre-order akan notifikasi segera setelah layanan tersedia kembali.

"Harap diperhatikan bahwa kami tidak dapat memberikan perkiraan waktu ketersediaan, tetapi tim kami sedang bekerja sama dengan otoritas setempat untuk menghadirkan Starlink ke Indonesia sesegera mungkin," tulis Starlink.

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper