AS Izinkan Starlink Beri Layanan Seluler di 24 Lokasi, A&T Cs Cemas

Redaksi
Jumat, 15 Desember 2023 | 17:14 WIB
Satelit SpaceX meluncurkan 12 Starlink dari Florida, Amerika Serikat/dok. Tangkapan layar SpaceX
Satelit SpaceX meluncurkan 12 Starlink dari Florida, Amerika Serikat/dok. Tangkapan layar SpaceX
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - The Federal Communications Commission (FCC), lembaga Komisi Penyiaran Amerika Serikat, mengizinkan SpaceX menguji sistem seluler Starlink dengan menggunakan 840 satelit.

Ratusan satelit kecil itu akan mengirimkan data ke ponsel cerdas di lebih dari dua lusin lokasi di seluruh AS. 

Izin tersebut dilakukan seminggu, setelah FCC awalnya hanya memberikan sebagian persetujuan kepada SpaceX untuk mulai menerapkan sistem seluler Starlink.  

Persetujuan awal memungkinkan perusahaan untuk mulai meluncurkan satelit yang dilengkapi dengan teknologi untuk menggerakkan koneksi seluler.

Namun pada saat itu, batasan utamanya adalah SpaceX hanya dapat melakukan tes singkat untuk memverifikasi bahwa antena di satelit berfungsi. 

Menurut SpaceX menyampaikan bahwa pengujian tersebut pada akhirnya akan mencakup penggunaan 840 satelit, yang masing-masing akan berfungsi sebagai menara seluler yang mengorbit untuk mengirimkan konektivitas ke 2.000 perangkat pengujian di darat.

Perusahaan awalnya berupaya untuk menguji sistem di 13 lokasi, namun kemudian memberi tahu FCC bahwa 12 situs astronomi radio lainnya ada dalam daftar.

“Pada waktu tertentu, sekitar 60 dari 840 muatan (satelit) ini akan melayani telepon genggam di Amerika Serikat berdasarkan otorisasi eksperimental ini,” kata perusahaan itu dalam permohonannya, dikutip dari Pcmag, Jumat (15/12/2023). 

Terdapat lokasi pengujian Starlink meliputi Mountain View di California, Kota Kansas, Kansas, DNA Redmond. Selain itu, uji coba lainnya juga dilakukan di Washington, Dallas, dan Texas.  

Hasil pengujian siap membantu SpaceX dan FCC dalam menentukan apakah sistem seluler Starlink berisiko menyebabkan gangguan radio di seluruh Amerika Serikat, termasuk dengan operator dan penyedia satelit lain.

Perusahaan termasuk AT&T, Dish Network, dan Globalstar telah mencatat kekhawatiran tentang sistem seluler Starlink yang berpotensi mengganggu layanan mereka. 

SpaceX telah mengeluarkan bantahannya sendiri, dengan alasan bahwa sistem seluler Starlink hanya akan menguntungkan konsumen Amerika dan tidak membahayakan sinyal radio. 

Penampakan Starlink di angkasa
Penampakan Starlink di angkasa

Namun, otorisasi sementara FCC memungkinkan regulator AS untuk menghentikan sementara pengujian tersebut jika diperlukan

“Jika terjadi gangguan berbahaya apa pun yang disebabkan oleh pemberian STA [otorisasi sementara khusus] ini, SpaceX harus segera menghentikan operasinya setelah pemberitahuan adanya gangguan tersebut,” catatan pengajuan. 

Selain itu, lanjutnya, SpaceX harus segera memberi tahu Komisi secara tertulis jika ada kejadian seperti itu

Dengan demikian, SpaceX berencana meluncurkan sistem Starlink seluler untuk T-Mobile dan mitra lainnya sekitar tahun depan, dimulai dengan pesan pengujian. Suara dan data akan dijadwalkan pada tahun 2025 mendatang. (Afaani Fajrianti)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper