Link dan Cara Pakai "No Thanks", Aplikasi untuk Scan Produk Afiliasi Israel

Restu Wahyuning Asih
Senin, 18 Desember 2023 | 19:51 WIB
Tampilan aplikasi No Thanks/Google Play
Tampilan aplikasi No Thanks/Google Play
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Aplikasi bernama "No Thanks" mendadak viral setelah banyaknya seruan boikot terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan Israel.

"No Thanks" menjadi penyelamat bagi mereka yang ingin mendukung Palestina, dengan berhenti memberikan support terhadap pihak-pihak pro-Israel.

Cara kerja "No Thanks" yakni dengan mengidentifikasi produk pro-Israel, dengan cara melakukan scan pada barcode produk.

Selain scan, penggunanya juga bisa memasukkan nama barang untuk mengetahui apakah produk tersebut terafiliasi dengan Israel atau tidak.

Nantinya jawaban mengenai produk akan muncul setelah beberapa detik. Aplikasi tersebut juga akan menginformasikan detail produk.

Meskipun sempat di-banned oleh Google Play, aplikasi ini akhirnya muncul kembali dan dapat diunduh oleh para pengguna Android.

Sayangnya aplikasi ini masih belum tersedia untuk pengguna iPhone.

Berikut link download aplikasi "No Thanks" untuk identifikasi produk yang terafiliasi dengan Israel. Klik di sini.

Sosok di balik aplikasi "No Thanks"

Dilansir dari keterangan aplikasinya sendiri, "No Thanks" dikembangkan oleh Ahmed Bashbash, yang saat ini tinggal di Hongaria.

Kemudian menurut DW, Ahmed Bashbash mengaku merupakan warga Palestina asal Gaza. Bashbash mengatakan dia kehilangan saudara laki-lakinya dan dua saudarinya saat pertempuran Hamas dan Israel memuncak.

Saudara dan saudarinya tersebut meninggal lantaran tidak mendapatkan perawatan medis yang sesuai standar pada tahun 2020 lalu.

“Saya melakukan ini atas nama saudara laki-laki dan perempuan saya yang hilang karena pendudukan brutal ini, dan tujuan saya adalah mencoba mencegah apa yang terjadi pada saya terjadi pada warga Palestina lainnya,” kata Bashbash kepada DW melalui email.

Dengan ambisi tersebut, Ahmed Bashbash kemudian menyusun daftar perusahaan yang diduga mendukung Israel dengan bantuan situs "Boycotzionism" dan "Ulastempat".

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper