10 Serangan Siber Teratas 2023, Satu Kota Ditutup Perusahaan Logistik Bangkrut

Redaksi
Minggu, 17 Desember 2023 | 13:41 WIB
Ilustrasi hacker/dok. Kaspersky
Ilustrasi hacker/dok. Kaspersky
Bagikan

Kasino Terbesar di Dunia Runtuh

7. Serangan Siber Kasino Raksasa di Las Vegas

 


Disusupi oleh pelaku ancaman ransomware setelah menolak membayar permintaan tebusan.  Perusahaan jaringan hotel dan kasino lain yang berbasis di Las Vegas, Caesars Entertainment, mengungkapkan bahwa pihaknya juga menderita kerugian lebih dari $100 juta setelah insiden dunia maya mempengaruhi sebagian besar operasinya selama beberapa jam.

 


MGM Resorts International melaporkan serangan oleh kelompok ransomware ALPHV/BlackCat.

 


8. Perusahaan Logistik Tutup Karena Serangan Ransomware

 


Pada September 2023 menyusul serangan ransomware yang dideritanya di awal tahun. Perusahaan terpaksa memberhentikan lebih dari 700 karyawannya dan menyatakan tidak dapat mengamankan investasi darurat akibat serangan tersebut. 

 


Insiden ini menyoroti dampak serius serangan pemerasan siber di dunia nyata dan dipaksa melakukan administrasi. 

 


9. 23andMe Mengalami Pelanggaran Data Besar

 


Perusahaan pengujian DNA 23andMe mengonfirmasi bahwa informasi profil pelanggannya diakses oleh pelaku ancaman setelah kampanye penjejalan kredensial pada bulan Oktober 2023. 

 


Pelaku ancaman mengklaim memiliki 20 juta catatan data 23andMe, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa data yang sangat sensitif, seperti etnis, dapat digunakan untuk merugikan korban.

 


Kemudian, 23andMe mengkonfirmasi informasi yang diakses lebih dari 6 juta orang setelah pelanggaran data dan mengungkapkan bahwa peretas dapat mengakses sejumlah besar file yang berisi informasi tentang data pengguna. 

 


10. Perpustakaan Inggris Mengalami Insiden Ransomware yang Merusak

 


Salah satu perpustakaan terbesar dan paling terkenal di dunia, British Library, dan data penggunanya telah diretas dan dijual di web gelap. 

 


Kelompok ransomware Rhysida mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Data SDM internal dicuri dan dibocorkan, sehingga mengganggu layanan online dan di tempat.

 


Perpustakaan mengungkapkan bahwa serangan itu terjadi pada tanggal 28 Oktober, kemudian mengonfirmasi bahwa serangan tersebut dilakukan dengan ransomware. (Afaani Fajrianti)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman:
  1. 1
  2. 2

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper