Grup Alibaba Luncurkan LLM Berbahasa Indonesia, Indonesia Ketinggalan?

Crysania Suhartanto
Kamis, 14 Desember 2023 | 21:55 WIB
Suasana acara Indonesia Financial Industry Cloud Summit di Jakarta, Selasa (26/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Suasana acara Indonesia Financial Industry Cloud Summit di Jakarta, Selasa (26/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Alibaba Damo Academy, program riset di bawah naungan Alibaba Cloud, meluncurkan Large Language Model (LLM) SeaLLM-chat yang kompatibel dengan Bahasa Indonesia.

Menurut Alibaba, SeaLLM-chat dapat beradaptasi dengan baik terhadap keberagaman budaya yang unik dari setiap negara, selaras dengan adat istiadat, gaya, dan kerangka hukum lokal. 

Selain itu, model LLM baru ini juga bisa kompatibel dengan bahasa Vietnam, Thailand, Melayu, Khmer, Laos, Tagalog, dan Burma. Menurut Alibaba, SeaLLM dapat memproses bahasa-bahasa di Asia Tenggara dengan lebih cepat daripada ChatGPT.

Hal ini karena SeaLLM sudah melewati pelatihan dengan dataset berkualitas tinggi yang mencakup bahasa-bahasa dari Asia Tenggara, untuk memastikan LLM ini dapat paham konteks dan cara berkomunikasi masyarakat lokal.

Alhasil, menghasilkan kemampuan eksekusi tugas yang lebih kompleks, biaya operasional dan komputasi yang lebih rendah, dan jejak lingkungan yang lebih kecil. 

Kemudian, SeaLLM-chat juga diklaim menjadi chatbot yang mampu berinteraksi dengan pendekatan bisnis di Asia Tenggara.

Saat ini, SeaLLMs ini telah tersedia secara open-source di Hugging Face, platform untuk membuat LLM. Namun, SeaLLM sudah berlisensi untuk tujuan komersial.

Asisten Profesor dari The School of Computer Science and Engineering (SCSE) Nanyang Technological University Luu Anh Tuan meningkatkan kehadiran LLM ini membuka peluang baru bagi jutaan orang untuk saling berinteraksi.

“Inisiatif ini berpotensi membuka peluang baru bagi jutaan orang yang berbicara dalam bahasa selain Inggris dan Cina. Upaya Alibaba dalam memajukan teknologi inklusif dengan meluncurkan SeaLLM, merupakan langkah monumental,” ujar Luu, dikutip dari rilisnya.

Senada, Director dari Language Technology Lab di Alibaba DAMO Academy Lindong Bing mengatakan inovasi ini akan mempercepat demokratisasi AI serta memberdayakan komunitas yang kurang terwakili dalam ranah digital.

Sebagai informasi, pemerintah Indonesia baru ingin mengembangkan Large Language Model (LLM) atau otak dari teknologi kecerdasan buatan (AI) yang berbahasa Indonesia.

Pengembangan ini dilakukan dengan kolaborasi antara Badan Riset Intelijen Nasional (BRIN), Kolaborasi Riset & Inovasi Kecerdasan Buatan (KORIKA), Glair AI, Datasaur AI, dan AI Singapore.

Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Nezar Patria mengatakan dengan adanya LLM bahasa Indonesia, data yang dihasilkan AI generatif tidak akan bias dan Amerika sentris. 

“Jadi kita bisa punya satu fondation model yang lebih autentik, lebih dekat dengan budaya kita, dan memperkecil sentimen ataupun bias yang dihasilkan generative AI,” ujar Nezar di Senayan, Kamis (30/11/2023).

Menariknya, Nezar mengatakan pemerintah tidak akan mewajibkan LLM ini digunakan oleh para pengembang AI. Namun, diharapkan agar LLM ini dapat menjadi alternatif dan didukung oleh berbagai perusahaan berbasis AI.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Hafiyyan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper