Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa industri teknologi telah menerapkan prinsip tanggung jawab dalam penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Prinsip ini digunakan agar pemrosesan data tidak mengganggu kenyamanan pengguna dan memperhatikan transparansi.
Sebagai salah satu teknologi yang memiliki resiko, pengembangan kecerdasan buatan perlu memiliki beberapa prinsip keamanan.
Government Affairs & Public Policy Manager Google Indonesia, Agung Pamungkas mengatakan, untuk menjamin keamanan semua produk, Google telah memiliki tujuh prinsip dasar penggunaan kecerdasan buatan sejak 2018.
Prinsip tersebut meliputi kebermanfaatan secara sosial, tidak menciptakan bias, keamanannya teruji, akuntabel kepada pengguna, perlindungan konsumen melalui privacy by design, dan menerapkan standar internasional. Selain itu, juga tersedia untuk penggunaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut.
“Pengembangan teknologi yang kami miliki harus dikembangkan secara bertanggung jawab, tidak mematikan inovasi, dan mampu memitigasi risiko,” ujar Agung dalam Focus Group Discussion “Merumuskan Kerangka Etika Bagi Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Kecerdasan Artifisial (AI) di Indonesia”.
Baginya, perlu ada regulasi yang mengatur penggunaan AI dan mendorong inovasi.
“Harus ada acuan penggunaan teknologi AI agar dapat menanggulangi risiko yang muncul,” sebut Agung.
Senada dengan Agung, Director of Government Affairs at Microsoft Indonesia and Brunei Darussalam, Ajar Edi mengatakan, Indonesia perlu mengadopsi perspektif global mengenai prinsip-prinsip penggunaan AI yang aman dan dapat dipercaya.
“Sebagai pondasi, prinsip-prinsip itu bisa diadopsi pemerintah untuk memastikan bahwa resiko dari teknologi yang digunakan dapat dimitigasi sejak awal,” ujarnya.
Sebelum regulasi diatur oleh Pemerintah, Microsoft telah menggunakan prinsip penggunaan kecerdasan artifisial yang bertanggung jawab pada setiap produk-produknya.
“Prinsip penggunaan AI oleh Microsoft tidak berbeda dengan yang lain. Prinsip AI yang bertanggung jawab digunakan sejak pengembangan produk hingga diluncurkan untuk publik,” sebut Ajar.