Pelanggan 5G Asia Tenggara dan Oceania Diramal Tembus 550 Juta pada 2029

Rahmad Fauzan
Jumat, 8 Desember 2023 | 05:50 WIB
Ilustrasi teknologi 5G./REUTERS-Yves Herman
Ilustrasi teknologi 5G./REUTERS-Yves Herman
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Laporan Ericsson Mobility menyebutkan pelanggan jaringan 5G di kawasan Asia Tenggara dan Oceania bakal mencapai sekitar 550 juta orang pada 2029.

Head of Ericsson Indonesia Krishna Patil mengatakan penyedia layanan di kawasan tersebut tidak hanya membangun infrastruktur tahap awal guna merealisasikan hal itu.

“Selain menciptakan tahap awal infrastruktur 5G di kawasan ini, fokus para penyedia layanan adalah mengembangkan ragam penawaran layanan bagi konsumen dan perusahaan,” kata Patil dalam siaran pers, Kamis (7/12/2023).

Trafik data jaringan seluler per ponsel pintar di Asia Tenggara dan Oseania, sambungnya, diperkirakan mencapai 66GB/ bulan pada 2029.

Saat ini, trafik data seluler per ponsel pintar di Asia Tenggara dan Oseania adalah 24GB/bulan dengan pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 19%.

Secara global, Ericsson memperkirakan hampir 1 dari 5 pelanggan selular global bakal menggunakan 5G pada akhir 2023. Total, pengguna 5G tahun ini diestimasi mencapai 1,6 miliar orang.

Jumlah tersebut sekitar 38% atau 610 juta lebih banyak dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Secara tahunan, pertumbuhan pengguna 5G global diestimasi mencapai 63% pada 2023.

Executive Vice President and Head of Networks, Ericsson Fredrik Jejdling, mengatakan makin banyaknya penggunaan jaringan 5G standalone dapat membuka kesempatan bagi aplikasi-aplikasi baru untuk digunakan baik oleh konsumen dan perusahaan.

5G standalone (SA) adalah arsitektur jaringan seluler baru yang tidak bergantung pada infrastruktur 4G yang ada untuk memfasilitasi komunikasi. Artinya, teknologi ini berdiri sendiri. Sementara nonstandalone, bergerak di atas infrastruktur yang telah ada.

“Kami melihat makin banyak penggunaan jaringan 5G standalone dapat membuka kesempatan untuk mendukung aplikasi-aplikasi baru yang lebih menantang bagi konsumen dan perusahaan,” kata Jejdling.

Sampai dengan 2029, sambungnya, pelanggan 5G dunia diperkirakan meningkat lebih dari 330% dari 1,6 miliar menjadi 5,3 miliar orang. Mengacu ke angka-angka itu, maka 5G bisa menjangkau lebih dari 45% populasi global pada akhir 2023 dan 85% pada akhir 2029.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper