Survei Akamai Tunjukkan Lonjakan Ransomware Meningkat dalam Satu Tahun

Restu Wahyuning Asih
Sabtu, 2 Desember 2023 | 16:05 WIB
Ilustrasi hacker melakukan serangan siber/dok. Kaspersky
Ilustrasi hacker melakukan serangan siber/dok. Kaspersky
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Akamai Technologies merilis laporan baru yang menyoroti masalah lonjakan serangan ransomware, implementasi Zero Trust, serta manfaat microsegmentation pada Senin (27/11/2023).

Untuk diketahui, microsegmentation adalah praktik keamanan anyar yang memisahkan jaringan menjadi beberapa bagian serta mengimplementasikan kebijakan dan kontrol keamanan granular untuk beban kerja, aplikasi, dan tugas secara individu.

Dalam laporan "The State of Segmentation 2023" ditunjukkan bahwa organisasi yang menjadi partisipan survei global itu mengalami rata-rata 86 serangan ransomware dalam kurun waktu 12 bulan terakhir.

Angka tersebut jauh lebih tinggi dari rata-rata serangan dua tahun silam, yang hanya mencatatkan 43 serangan dalam setahun.

Lonjakan serangan ini bahkan terjadi saat 99% organisasi di Asia Pasifik Jepang (APJ) telah menerapkan strategi Zero Trust dan microsegmentation.

Dalam siaran resminya, laporan yang didasarkan pada 1,200 responden menunjukkan mereka kompak mengatakan bahwa penerapan microsegmentation adalah cara yang efektif untuk melindungi aset, tetapi tingkat penerapannya jauh lebih rendah dari ekspektasi, dimana hanya 36 persen organisasi APJ yang menerapkan strategi ini di lebih dari dua area bisnis utama.

Setidaknya sebanyak 43% responden dari berbagai wilayah setuju bahwa hambatan terbesar di APJ dalam menerapkan microsegmentation adalah keahlian/keterampilan SDM yang kurang memadai.

Kemudian di peringkat kedua adalah persyaratan kepatuhan (42 persen), lalu diikuti dengan performa sistem yang melambat (40 persen). Terlepas dari sektor, industri, atau negaranya, mayoritas menyebutkan hambatan yang sama, tetapi dengan tingkat yang berbeda-beda.

Meski penerapannya berjalan lambat secara global, organisasi yang telah menerapkan dan mempertahankan strategi microsegmentation di keenam area utama melaporkan bahwa mereka berhasil pulih dari serangan dalam kurun waktu rata-rata empat jam.

Waktu pemulihan ini lebih cepat 11 jam daripada organisasi yang baru menerapkan segmentasi pada satu area utama. Namun, perlu digaris bawahi bahwa efektivitas strategi Zero Trust yang menggunakan microsegmentation juga perlu dipertimbangkan.

“Penjahat siber yang mengincar APJ selalu mengubah siasatnya dan memperbarui alatnya untuk membobol organisasi. Baik untuk melawan ransomware, serangan zero-days baru, maupun serangan phishing yang sistematis," ucap Dean Houari, Director, Security Technology and Strategy, Asia-Pasifik dan Jepang dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Sabtu (2/12/2023).

Menurut Dean, organisasi harus mengevaluasi ulang risiko guna melindungi aset pentingnya setelah lonjakan terjadi dalam satu tahun terakhir.

Adapun cara efektif untuk melindungi perusahaan dari serangan yakni menerapkan arsitektur Zero Trust yang dipadukan dengan Zero Trust Network Access dan microsegmentation.

"Meskipun sudah banyak organisasi APJ yang menerapkan arsitektur demikian, mereka juga harus memastikan bahwa para staf dan mitra kerja dibekali dengan keterampilan yang memadai untuk memanfaatkan pendekatan ini secara optimal," pungkasnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper