Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan informasi (Kemenkominfo) mengeksplorasi kebutuhan literasi dan kecakapan digital di berbagai wilayah tertinggal, terpencil, dan terdepan (3T) untuk penciptaan talenta digital.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Nezar Patria potensi ekonomi digital di Indonesia mencapai US$303 miliar pada 2030. Untuk mengeruk potensi tersebut, Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital untuk mengisi lapangan kerja.
“Jadi kita semua harus bersiap, kita harus menyiapkan 9 juta generasi muda di 2023 yang punya kecakapan standar, yang kita sebut dengan digital talent,” kata Nezar dalam agenda Festival Literasi Digital 2023 di Undana, Sabtu (25/11/2023).
Nezar menjelaskan bahwa 8 dari 10 hard skill yang dibutuhkan perusahaan saat ini menutuhkan kecakapan digital. Untuk itu, akselerasi literasi digital menjadi hal yang penting.
Adapun, kebutuhan literasi dan kecakapan digital juga dilaterbelakangi oleh berbagai macam kebutuhan, salah satunya mengantisipasi dampak negatif internet.
Literasi dan kecakapan digital dibutuhkan untuk akses pelayanan publik dan kegiatan ekonomi yang bergerak mengadopasi teknolog. Sehingga Reza menegaskan semua pihak harus memahami literasi digital.
"Saat ini hampir seluruh lini kehidupan menjadikan pemahaman dan pemanfaatan teknologi informasi sebagai syarat kemampuan dasar wajib," ujarnya
Kemunculan pandemi gglobal dan situasi geopolitik yang memanas pun menutut dunia untuk segera mereformasi model ekonomi konvensional nya melalu efisiensi dan digitalisasi.
Untuk itu, Bisnis Indonesia Group berkolaborasi dengan berbagai stakeholder menyelenggarakan Jelajah Sinyal dan Festival Literasi Digital 2023.
Ajang ini bakal berlangsung dari 23 November 2023 hingga 2 Desember 2023 di Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, dan Sulawesi. Gelaran ini ditujukan untuk memberikan edukasi terkait literasi digital kepada generasi muda di wilayah 3T dengan mengangkat tema Digitalisasi, Pengungkit Ekonomi Daerah 3T.