Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah diminta untuk mengevaluasi program literasi digital ke arah lebih berkelanjutan. Pelatihan digital perlu disertai dengan pembinaan sehingga para peserta menerima manfaat yang lebih nyata.
Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Sigit Puspito Wigati Jarot meminta pemerintah agar upaya literasi digital dapat dilakukan dengan berkesinambungan dan koordinatif dengan program yang lebih besar lagi.
Sebagai informasi, saat ini Kemenkominfo telah membuat digital literacy academy, digital talent scholarship, dan sejumlah program literasi digital lainnya. Program tersebut perlu ditambah dengan pengukuran tidak hanya kuantitas, juga kualitas.
Sigit berharap setidaknya ada empat aspek yang dilatih dalam program untuk meningkatkan literasi digital. Mulai dari akses digital, kemampuan berdigital, pemanfaatan digital, hingga inovasi digital.
“Dalam hal ini literasi digital, sangat terkait dengan skill digital, yang jika dilakukan secara tepat, dapat mengarah ke pemanfaatan digital yang produktif, bahkan sampai inovasi digital,” ujar Sigit kepada Bisnis, Selasa (21/11/2023).
Sigit mengatakan pengembangan literasi digital juga akan lebih baik lagi jika dibarengi dengan pengembangan ekosistem secara digital. Pengembangan ekosistem digital ini mencakup infrastruktur dan adopsi digital di masyarakat.
Menurutnya, jika hal ini sudah dilakukan, permasalahan konektivitas dan kesenjangan digital akan terselesaikan.
“Sehingga dengan integrasi dan koordinasi yang lebih lengkap, upaya literasi digital diharapkan dapat lebih berkesinambungan, dan jelas roadmap ke depannya,” ujar Sigit.
Sementara itu, Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) berpendapat pembiayaan literasi digital yang dilakukan pemerintah masih kurang berdampak pada masyarakat.
Ketua Dewan Pengurus Apjatel Jerry Mangasas Swandy meminta pemerintah untuk mengevaluasi kembali bentuk pembiayaan, agar dana-dana yang disalurkan untuk literasi digital dapat lebih berdampak bagi masyarakat.
“Dukungan nyata dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah juga dalam bentuk pembiayaan sehingga evaluasi daya guna dan market terhadap UMKM tersebut lebih berdampak kepada masukan pendapatan untuk Indonesia,” ujar Jerry.
Selain itu, Jerry pun meminta pemerintah pusat ataupun daerah juga harus mengakselerasi program literasi digital ini agar lebih cepat pelaksanaannya.
Wakil Menteri Kemenkominfo Nezar Patria mengatakan target literasi digital Indonesia pada 2025 akan mencapai 30 juta orang.
Namun, Nezar mengakui angka itu masih kurang, karena target sebenarnya sekitar 50 juta orang. Sementara itu, Indonesia masih butuh talenta digital sebanyak 9 juta orang pada 2030.