Bisnis.com, JAKARTA - Samsung, raksasa teknologi asal Korea, berhasil mendominasi pengiriman ponsel di Indonesia pada kuartal III/2023. Pengiriman ponsel Samsung pun mencapai 20%.
Berdasarkan laporan dari Counterpoint, pencapaian ini tidak terlepas dari keberhasilan Samsung di segmen ponsel entry level (harga
Kendati demikian, Samsung memang mengalami penurunan peminat sebesar 1% jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2022.
Di sisi lain, smartphone Oppo yang sebelumnya menjadi pemimpin pasar justru mengalami penurunan pembeli sebesar 12%. Diduga, hal ini disebabkan oleh pertumbuhan negatif Oppo di segmen entry level.
Alhasil, merek smartphone asal China ini harus berpuas dengan hanya menguasai 18% pasar Indonesia.
Pencapaian Oppo ini pun menjadikan jumlah konsumennya berada dalam posisi yang setara dengan Xiaomi yang pada tahun sebelumnya hanya menguasai 15% dari pasar.
Menurut riset, hal ini dikarenakan Xiaomi yang tengah memperkuat perusahaan dari segi persediaan, distribusi, dan penjualan.
“Xiaomi naik ke posisi tiga. Xiaomi bekerja keras dalam menguatkan persediaan, distribusi, dan program penjualan melalui promosi ataupun diskon harga,” ujar laporan Counterpoint.
Lebih lanjut, perusahaan Realme dan Infinix juga mengalami kenaikan dengan masing-masing 14% dan 17%. Keberhasilan kedua perusahaan ini didapatkan dari kesuksesan mereka dalam pasar entry level.
Diketahui, Infinix menjadi populer karena kualitas ponsel yang cukup kompetitif dan ditambah dengan teknik pemasaran yang menyasar anak-anak muda. Sementara itu, keberhasilan Realme didukung oleh adanya Realme C30, Realme C53, dan Realme C55.
Sebagai informasi, angka masuknya ponsel ke Indonesia memang mengalami pertumbuhan 3% secara yoy pada kuartal III/2023.
Senior Analis Counterpoints Febriman Abdillah mengatakan pertumbuhan ini disebabkan oleh daya beli konsumen tengah meningkat, mengingat perkembangan digital dan ekonomi yang begitu pesat.
“Apalagi kita sekarang lebih dikejar oleh pemerintah untuk lebih digital, seperti adanya toko daring. Jadi kebutuhan ponsel makin naik,” ujar Febriman saat ditemui wartawan, Selasa (14/11/2023).
Febri pun mengatakan angka 3% ini merupakan angka yang cukup bagus bagi Indonesia dan Asia Tenggara.