Bisnis.com, JAKARTA - Platform developer kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), GitHub menyatakan ada lebih dari 2,9 juta pengembang di Indonesia yang telah menggunakan platformnya. Meningkat 31% year on year (YoY) dibandingkan dengan 2022.
Angka ini juga membawa Indonesia sebagai negara dengan komunitas developer ketiga terbesar di Asia, setelah India dan China dan nomor 8 di dunia.
Diketahui, saat ini negara yang paling banyak memiliki pengembang di GitHub adalah Amerika Serikat, disusul India, China, Brazil, Inggris, Rusia, Jerman, Jepang, dan baru Indonesia.
Adapun peningkatan pengembang yang begitu besar dan banyaknya penduduk, Indonesia pun diprediksi meningkat hingga posisi lima di dunia pada 2028.
Sayangnya, GitHub mendefinisikan pengembang sebagai siapapun yang memiliki akun GitHub, karena platform ini merupakan open source. Oleh karena itu, definisi pengembang di GitHub tidak benar-benar orang yang berkecimpung di dunia AI.
Hal ini terlihat dari data yang menunjukkan tidak adanya Indonesia dalam 10 besar negara yang membuat AI generatif di dunia. Yang ada hanyalah Amerika Serikat, India, Jepang, Hong Kong, Inggris, Brazil, Jerman, Kanada, China, dan Singapura.
Oleh karena itu, terlepas dari tren yang menjanjikan ini, GitHub melihat Indonesia masih akan kekurangan sekitar 9 juta pekerja digital pada 2030.
Padahal, menurut penelitian GitHub dan Keystone.ai dan Harvard Business School, developer AI dapat meningkatkan PDB global hingga lebih dari US$1,5 triliun atau sekitar Rp23.550 triliun (asumsi kurs Rp15.700/US$).
Di sisi lain, dunia AI generatif juga semakin meningkat pada tahun ini. Berdasarkan data GitHub, jumlah proyek AI generatif yang dibuat di GitHub juga meningkat dua kali lipat dari 2022. Diketahui, pada 2022 proyek AI di Github hanya sekitar 15.000 proyek, tetapi pada 2023 melesat hingga 60.000 proyek.
GitHub pun mengatakan hal ini hanyalah puncak dari gunung es. Menurut mereka, semakin banyaknya pengembang yang menggunakan aplikasi mereka, inovasi AI dan perkembangan software untuk mendukung AI akan semakin melesat.
Oleh karena itu, GitHub mengaku mencoba untuk memberikan solusi untuk mengatasi tantangan krisis pekerja digital di Indonesia.
CEO GitHub, Thomas Dohmke mengatakan masyarakat Indonesia dapat memanfaatkan GitHub, terutama dengan adanya GitHub Copilot Chat dengan lebih lagi untuk meningkatkan kemampuan digital masyarakat Indonesia.
Menurut Thomas, Copilot Chat adalah pendamping AI bagi pengguna dalam melakukan banyak hal, sehingga mereka dapat menulis dan memahami kode dengan bahasa apa pun yang mereka gunakan.
Selain itu, fitur ini juga dapat menemukan kesalahan, menulis unit test, atau membantu men-debug kode.
“Hal ini tidak hanya akan mendemokratisasi pengembangan perangkat lunak, tetapi juga membantu mengatasi kelangkaan developer yang sedang terjadi, yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian Indonesia,” ujar Thomas dalam rilisnya.