Bisnis.com, JAKARTA – PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan ZTE Corporation meluncurkan MarineMobile, solusi teknologi broadband anyar berjaringan 5G dengan jangkauan hingga 60 km di wilayah maritim Gorontalo. Solusi untuk nelayan juga pernah diluncurka oleh XL dalam bentj
Direktur Network Telkomsel Nugroho mengatakan peluncuran melalui kolaborasi strategis antara Telkomsel dan ZTE bertujuan merealisasikan potensi kemaritiman nasional dengan penggunaan teknologi 5G.
“Kolaborasi strategis Telkomsel dan ZTE merupakan upaya bersama merealisasikan potensi kemaritiman nasional melalui implementasi teknologi 5G yang inovatif,” kata Nugroho dalam siaran pers, Senin (13/11/2023).
Secara terperinci, jaringan broadband Telkomsel di wilayah maritim Gorontalo menggunakan perangkat radio 5G dari ZTE berteknologi antena aktif dengan jarak coverage 2G GSM hingga 72 km, 4G/LTE hingga 69 km, dan 5G hingga 60 km di laut terbuka.
Didukung oleh jaringan tersebut, MarineMobile memungkinkan nelayan mengakses aplikasi pihak ketiga, meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional, mengurangi biaya, serta meningkatkan keuntungan dengan kegiatan penangkapan ikan yang lebih presisi.
Solusi itu juga menyediakan komunikasi seluler jangkauan jarak jauh yang dapat membantu nelayan mengatasi berbagai tantangan, mulai dari akses prakiraan cuaca, penentuan lokasi penangkapan ikan optimal, pelacakan GPS, dan akses real-time ke pembeli langsung ikan di pasar.
Solusi tersebut sudah melalui fase uji coba pemanfaatan jaringan 5G pada Februari 2023, yang mengintegrasikan teknologi Massive MIMO dan fitur cakupan Ultra 5G, dan menggunakan perangkat ZTE i5GC.
Perangkat yang dirancang khusus untuk kebutuhan industri berdesain ringkas lagi mampu menyederhanakan penerapan 5G tersebut dilengkapi solusi backhaul jaringan yang fleksibel, serta berlatensi rendah dan throughput hingga 250 Mbps.
Presiden Direktur ZTE Indonesia Richard Liang menambahkan MarineMobile membantu nelayan melakukan komunikasi tanpa hambatan di lingkungan laut dengan kondisi paling ekstrem sekalipun.
“Kami menyadari bahwa peran teknologi tidak hanya terbatas pada konektivitas, tapi juga mencakup aspek perlindungan dan peningkatan efisiensi secara menyeluruh,” kata Liang.
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2022, potensi Sumber Daya Ikan (SDI) di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) diperkirakan sebanyak 12,01 juta ton/tahun
Selain Telkomsel, PT XL Axiata Tbk. (EXCL) merupakan perusahaan operator seluler yang menyediakan jaringan di wilayah kemaritiman.
Pada 2021, EXCL meluncurkan aplikasi digital Laut Nusantara versi terbaru yang bisa menunjukkan titik letak keberadaan ikan melalui kerja sama dengan Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) Kementerian KKP.
Diterapkan di Pulau Belitung, informasi aplikasi Laut Nusantara bersumber dari Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) yang mengkombinasikan data satelit dan pemodelan, serta diperbarui secara harian.
Dalam praktiknya, aplikasi ini memonitor titik berkumpul ikan, serta mendeteksi ikan berdasarkan jenis, terutama yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Belum diketahui jangkauan dari jaringan solusi aplikasi tersebut.