CEO TikTok Bakal Bertemu Komisaris Uni Eropa, Bahas Apa?

Crysania Suhartanto
Minggu, 5 November 2023 | 19:42 WIB
Logo TikTok ditampilkan di TikTok Creators Lab 2019 yang digelar Bytedance Ltd. di Tokyo, Jepang, Sabtu (16/2/2019)./Bloomberg-Shiho Fukada
Logo TikTok ditampilkan di TikTok Creators Lab 2019 yang digelar Bytedance Ltd. di Tokyo, Jepang, Sabtu (16/2/2019)./Bloomberg-Shiho Fukada
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - CEO aplikasi media sosial TikTok, Shou Zi Chew, akan mengunjungi Belgia untuk membahas perlindungan data dan disinformasi dengan Komisaris Uni Eropa.

Pertemuan ini merupakan pertemuan pertama sejak Komisi Eropa dan sejumlah negara di Uni Eropa melarang pejabat pemerintah menggunakan TikTok di ponsel mereka. 

Mengutip dari Bloomberg, topik diskusi antara Chew dan pemerintah Eropa diperkirakan akan mencakup Project Clover, sebuah proyek yang menyakinkan pemerintah jika TikTok tidak dapat mengakses data masyarakat di Eropa. 

Lebih lanjut, nantinya bahasan juga mencakup janji TikTok untuk membiarkan data-data di platformnya akan diawasi oleh pihak ketiga. 

Selain itu, mereka juga akan membahas aturan moderasi konten menjelang pemilihan parlemen Eropa. Lalu, perwakilan Uni Eropa juga diperkirakan akan membahas peraturan persaingan usaha di Eropa. 

Diketahui, yang mengikuti pertemuan ini bukan hanya CEO TikTok, melainkan juga Kepala Urusan Pemerintah Global Twitter, Nick Pickles.  

Nantinya petinggi dua media sosial tersebut akan bertemu dengan Wakil Presiden Vera Jourova, Komisaris Kehakiman Didier Reynders, dan Komisaris Pasar Internal Thierry Breton.

Sebagai informasi, sebelumnya TikTok sudah berencana meyakinkan pemerintah Eropa bahwa mereka adalah pemimpin industri dalam perlindungan data dan TikTok tidak mengambil data penggunanya, apalagi untuk kepentingan China.

Untuk membuktikan hal tersebut, TikTok sudah untuk membangun satu pusat data di Dublin untuk menyimpan informasi tentang 150 juta pengguna TikTok dan kini tengah membangun dua pusat data lainnya di Irlandia dan Norwegia.

“Pemerintah China tidak pernah meminta data kepada kami, dan jika mereka mau, kami akan menolaknya,” ujar Kepala Kebijakan TikTok Eropa Theo Bertram.

Lebih lanjut, TikTok juga sempat menyewa sebuah perusahaan di Inggris NCC Group Plc. untuk mengaudit dan mengontrol perlindungan data di Eropa. TikTok memastikan hanya karyawan yang disetujui yang dapat mengakses tipe data terbatas.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper