Bisnis.com, JAKARTA - CEO TikTok Shou Zi Chew dikabarkan akan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membahas bisnis e-commerce baru.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengaku TikTok sudah mengajukan surat untuk bertemu presiden. Adapun pertemuan keduanya diperkirakan terjadi pada rentang 30 Oktober-5 November 2023.
“Saya sudah dengar dan memang senior TikTok sudah mengajukan bertemu dengan presiden,” ujar Teten pada wartawan, Selasa (24/10/2023).
Teten meyakini TikTok akan membuka platform e-commerce baru di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari besarnya pendapatan yang didapatkan pada saat mengoperasikan TikTok Shop.
Teten mengaku berdasarkan laporan yang diterimanya, TikTok Shop mendapat keuntungan hingga Rp8-9 triliun per bulannya.
“Ya, pasti buka e-commerce, kan menguntungkan. Kemarin kan Rp8-9 triliun per bulan. Cukup besar kan, tidak mungkin mereka pergi," ujar Teten.
Teten mengatakan jika TikTok membuka e-commerce baru, mereka harus mendaftar ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terlebih dahulu. Kemudian, jika e-commerce itu sudah mau beroperasi, TikTok harus mengurus perizinan pada Kementerian Perdagangan (Permendag).
Di sisi lain, Teten juga mengatakan dirinya tidak menutup kemungkinan TikTok akan berkolaborasi dengan platform e-commerce lain yang sudah lebih dulu beroperasi di Indonesia dengan investasi.
“Ya, harus buka platform baru atau mungkin investasi di platform lokal. Kita belum tahu nanti kita lihat,” ujar Teten.
Sebagai informasi, sebelumnya lowongan pekerjaan untuk sejumlah posisi di e-commerce TikTok sudah terlihat.
Mulai dari marketing & partnership, business communications expert, campaign planning, seller governance strategy, TikTok Shop graduate development program, dan masih banyak lainnya.
Dikutip dari laman resmi kariernya, Tiktok mengatakan platformnya merupakan tempat yang ideal untuk membuat e-commerce baru yang memiliki pengalaman pengguna yang lebih baik.
TikTok pun mengatakan e-commerce merupakan bisnis yang tepat karena TikTok sudah memiliki jutaan pengguna setia seluruh dunia.
Oleh karena itu, kini TikTok tengah mencari orang-orang yang cocok untuk mengembangkan bisnis e-commerce milik mereka.
“Kita mencari orang-orang yang bersemangat dan berbakat untuk bergabung dengan tim produk dan operasi kami. Bersama-sama kita dapat membangun ekosistem e-commerce yang inovatif, aman, dan intuitif bagi pengguna kami,” dikutip dari lowongan pekerjaan IP Campaign di career.tiktok.com.
Ketua Umum Indonesia Digital Empowering Community (Idiec) Tesar Sandikapura berpendapat pembuatan e-commerce merupakan satu-satunya cara agar TikTok dapat tetap bertahan di pasar Indonesia.
“Kalau dia mau tetap bertahan ya harus mengikuti gaya Indonesia. Artinya, yang diizinkan adalah e-commerce, ya sudah buat e-commerce. Menurut saya bukan sesuatu yang sulit bagi TikTok untuk membuat hal itu,” ujar Tesar kepada Bisnis, Selasa (17/9/2023).
Apalagi, Tesar mengatakan untuk perusahaan sebesar TikTok, membuat e-commerce baru bukanlah suatu hal yang sulit.
Tesar menambahkan, nantinya jika e-commerce TikTok sudah mengudara, para penjual TikTok Shop yang sudah beralih ke Lazada dan Shopee akan kembali ke e-commerce TikTok.
Hal ini dikarenakan sifat TikTok yang merupakan media sosial dan sudah memiliki ekosistem serta peminat tersendiri, yang tidak dimiliki platform e-commerce lainnya.
“TIkTok Shop tutup, live Shopee seakan-akan menggantikannya kan ya? Tetapi saya lihat itu sementara, orang tetap melihat TikTok sebagai platform yang lebih cocok untuk live,” ujar Tesar.
Apalagi, ditambah dengan adanya potensi e-commerce TikTok akan langsung terhubung dengan media sosialnya dan menjalankan transaksi layaknya TikTok Shop.
“Nanti dia akan melakukan strategi, bagaimana caranya nanti yang beli melalui TikTok, tetapi ketika di klik, akan pindah aplikasi,” ujar Tesar.