Bisnis.com, JAKARTA - Mapbox, perusahaan rintisan atau startup yang bergerak di bidang kecerdasan buatan, mengumumkan telah menerima pendanaan seri E sebesar US$280 juta atau Rp4,44 triliun (kurs: Rp15.864) dari perusahaan investasi asal Jepang, SoftBank.
Dilansir dari laporan Counterpoint, Selasa (24/10/2023) Mapbox telah mengumpulkan dana sebesar US$360 juta sejak didirikan pada 2011, yang membantu ekspansi Mapbox di industri dan wilayah baru.
Counterpoint melaporkan pendanaan baru-baru ini akan digunakan untuk membantu Mapbox dalam ekspansi di industri otomotif.
Perusahaan telah berhasil beralih ke bisnis otomotif dengan mengakuisisi pelanggan seperti BMW, Toyota dan General Motors untuk layanan navigasinya. Namun, produsen mobil mengalami perubahan paradigma yang disebabkan oleh inovasi teknologi seperti elektrifikasi dan otonomi.
Mapbox berjuang untuk menawarkan solusi terbaik di kelasnya untuk mengemudi kendaraan listrik atau mengemudi dengan bantuan karena keduanya mengandalkan data berbasis lokasi yang sangat akurat.
“Menyadari kesenjangan ini, Mapbox ingin menghadirkan AI ke dalam sebagian besar aspek pemetaan dan navigasi untuk menawarkan peta cerdas yang memanfaatkan makin banyak titik data yang mereka terima,” tulis Counterpoint.
Perusahaan akan mengerahkan lebih banyak sumber daya untuk membangun data kontekstual peta (ISA, ADAS/AD) dan layanan (perutean EV, Titik Pengisian Daya, dan Pembayaran) untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh tren yang sedang berlangsung seperti otonomi dan elektrifikasi. BMW Mini EV akan dilengkapi dengan teknologi Mapbox termasuk layanan EV.
Investasi baru-baru ini dari SoftBank dapat dilihat sebagai taruhan lain yang berpusat pada AI dalam portofolionya untuk mendukung upaya Mapbox dalam mengembangkan peta berbasis AI dan layanan lokasi terkait.
Mapbox saat ini turut berkontribusi di industri otomotif. Mapbox menghadirkan produk barunya yang didukung AI untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh ADAS dan elektrifikasi:
Mapbox Autopilot Map bekerja dengan menggabungkan data dari sensor kendaraan dengan peta.
“Dengan menggunakan AI, sistem mendeteksi perubahan jalan ketika cukup banyak kendaraan yang melewati titik tertentu dan kemudian mengintegrasikan perubahan tersebut ke dalam Peta Autopilot,” tulis Counterpoint.
Hal ini membuat peta terus diperbarui dan meningkatkan cakupan saat pelanggan Mapbox berkendara miliaran mil setiap minggunya. Proses pembaruan sangat hemat bandwidth karena ubin yang berisi data diperbarui alih-alih mengunduh seluruh peta. Ini juga berarti peta diperbarui dengan biaya yang sangat rendah.
Mapbox untuk kendaraan listrik adalah layanan yang mengatasi kekurangan pengalaman kendaraan listrik bagi pelanggan, OEM, dan operator titik pengisian daya (CPO).
Mapbox menawarkan tiga produk EV untuk menjawab ketiga pemangku kepentingan tersebut. Layanan Perutean Mapbox EV memperhitungkan sistem baterai di dalam kendaraan dan memantau pola konsumsi energi untuk memprediksi jangkauan kendaraan dengan mempertimbangkan jenis kendaraan, ketinggian jalan, dan kondisi cuaca.
Layanan Pengisian Mapbox EV melacak ketersediaan stasiun pengisian daya secara real-time dan menawarkan pembayaran terintegrasi yang aman.
Dengan menggunakan teknologi AI dan ML, perusahaan mengumpulkan data tentang pola konsumsi energi, ketersediaan, kompatibilitas, dan kinerja stasiun pengisian daya.
Hal ini memungkinkan OEM mendapatkan wawasan tentang pengalaman kendaraan listrik secara keseluruhan dan memberikan pengalaman berkendara yang mulus dengan bermitra dengan CPO.
Sebelumnya, CEO SoftBank Masayoshi Son meyakini kecerdasan buatan yatau artificial general intelligence (AGI), bakal eksis di muka bumi dalam 10 tahun mendatang, bahkan melampaui kecerdasan manusia.
Saat menjadi pembicara dalam konferensi korporasi Softbank World, Son mengatakan AGI 10 kali lebih cerdas daripada manusia pada umumnya. Saat ini, kata Son, kemajuan pesat AI generatif saja sudah berhasil melampaui kecerdasan manusia di bidang-bidang tertentu.
“Salah jika mengatakan AI tidak bisa lebih cerdas dari manusia karena diciptakan oleh manusia. AI bisa belajar sendiri, berlatih sendiri, dan membuat kesimpulan sendiri, sepertihalnya manusia,” kata Son.
Son merupakan salah satu publik figur yang tidak asing dengan pembahasan mengenai kecerdasan buatan. Namun, baru dalam forum tersebut dirinya memberikan estimasi ataupun linimasa terkait dengan perkembangan AI.
Dia juga memperkenalkan ide tentang artificial super intelligence dalam konferensi tersebut dan menciptakan klaim jika teknologi itu memiliki peluang mengalahkan kecerdasan manusia dalam kurun 20 tahun mendatang.
Son sendiri awalnya dikenal sebagai pengusaha yang berhasil mengubah SoftBank menjadi salah satu perusahaan investasi raksasa di tengah banyaknya perusahaan serupa yang mengalami kegagalan.