Setelah TikTok Shop Ditutup dan Abu-Abu Masa Depan Marketplace TikTok

Hesti Puji Lestari
Senin, 16 Oktober 2023 | 07:30 WIB
Iklan tiktok dalam layar yang berada di stasiun metro Washington DC, Amerika Serikat pada Kamis (30/3/2023). - Bloomberg/Andrew Harrer
Iklan tiktok dalam layar yang berada di stasiun metro Washington DC, Amerika Serikat pada Kamis (30/3/2023). - Bloomberg/Andrew Harrer
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - TikTok, platform media sosial asal China, belum memutuskan untuk membangun kembali bisnis dagang el mereka usai TikTok Shop ditutup. Marketplace TikTok yang diyakini sejumlah orang bakal mengganggu dominasi Tokopedia hingga Shopee itu, belum terlihat perkembangannya dalam sepekan terakhir.  

Dalam pernyataan terbarunya, Jumat (16/10/2023) Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memberikan isyarat bahwa launching TikTok Shop mungkin masih lama, sebab hingga saat ini TikTok bahkan belum mengurus perizinan e-commerce TikTok Shop kepada pemerintah.

Pihak TikTok dan Kemendag, lanjutnya,  belum melakukan pertemuan untuk membahas hal tersebut.

"Belum ada (pengajuan izin e-commerce)," tegas Zulhas kepada awak media ditemui usai pembukaan Peluncuran Bursa CPO di Hotel Mulia Senayan Jakarta. 

Sebelumnya, saat TikTok Shop berhenti beroperasi pada 4 Oktober 2023, TikTok berjanji akan mencari jalan keluar konstruktif untuk masalah ini.

TikTok belum memberitahu terkait masa depan dari TikTok e-commerce, yang dikabarkan sebagai pengganti TikTok Shop. Tetapi sejumlah kabar menyebut bahwa mereka tengah mempersiapkan hal tersebut. 

Jika itu terealisasi, Zulhas berjanji bakal bantu TikTok untuk e-commerce baru. Itu artinya, TikTok akan mudah mengurus perizinan TikTok Shop nantinya.

"Kalau mau jualan nanti bisa urusin [izin] e-commerce, kita bantu. Jadi tidak usah khawatir," ujar Zulhas di ITC Mangga Dua, Rabu (4/10/2023).

Setelah TikTok Shop Ditutup dan Abu-Abu Masa Depan Marketplace TikTok

Laporan Momentum Works, perusahaan riset bermarkas di Singapura, memperkirakan bahwa pangsa pasar TikTok Shop di Indonesia meningkat pesat pada 2023 menjadi 13,2 persen dari 4,4 persen. Platform asal China itu berpotensi menggerus pasar Tokopedia (GOTO) dan Lazada. 

Dalam laporan terbarunya, Momentum Works memperkirakan akan terjadi pergeseran pangsa pasar pada 2023. Pangsa pasar TikTok Shop akan meningkat 880 basis points (bps) menjadi 13,2 persen.  TikTok Shop diperkirakan menggerus pasar Tokopedia dari 18,5 persen pada 2022 menjadi 13,9 persen. 

Selain Tokopedia, pangsa pasar Lazada juga akan tergerus oleh TikTok Shop dari 20,2 persen menjadi 17,7 persen pada tahun tersebut. Adapun Shopee memiliki pangsa pasar yang tangguh di kisaran 48,5 persen dan tak terpengaruh dengan kehadiran TikTok Shop.  

Pada 2022, jumlah pengguna TikTok telah mencapai 1 miliar. Induk TikTok, ByteDance, memiliki perhatian untuk memonetisasi jumlah pengguna TikTok yang besar tersebut dan menargetkan pertumbuhan GMV dari US$4,4 miliar menjadi US$15 miliar pada 2023, dengan mengembangkan layanan di sejumlah pasar mereka seperti di Indonesia, Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, China, Inggris, Amerika Serikat dan Arab Saudi. 

Seller Gelisah

Dalam perkembangan lain, beberapa seller mulai gerah dengan TikTok. Dari penelusuran Bisnis di aplikasi TikTok Shop Seller Centre di Google Play Store, aplikasi ini dikritik lantaran mengalami beberapa gangguan yang dianggap menyulitkan seller.

Seperti diketahui, selain aplikasi media sosial, TikTok juga merilis aplikasi TikTok Shop Seller Centre yang bisa diunduh di Google Play dan Play Store.

TikTok Seller Center adalah portal one-stop workstation bagi pelaku bisnis yang memanfaatkan TikTok Shop. Fitur ini hanya disediakan bagi pengguna TikTok dengan akun bisnis.

Dengan menggunakan aplikasi ini, seller bisa mengelola toko onlinenya dengan mudah, seperti mengupload produk, beriklan, dan sebagainya.

Akan tetapi hingga saat ini, TikTok Shop Seller Centre tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya lantaran fitur TikTok Shop sudah ditutup di Indonesia. Bahkan, beberapa pengguna mengaku kesulitan dalam menarik saldo. 

"Tolong ya tiktok seller, saldo penjualan saya segera di cairkan !!!! Ini sudah seminggu, tetapi masih juga di tahan Udah coba ke customer service nya, nunggu seminggu katanya, ok Ini dah lewat seminggu tapi tetap gk bisa juga di cairkan Gimana sih ini," tulis salah satu pengguna pada 10 Oktober 2023 lalu.

Seller juga mengaku kesulitan mengajukan banding atas produknya yang mendadak diblokir oleh TikTok Shop tanpa sebab. Meskipun mendapat banyak kritikan, akan tetapi beberapa seller yakin mengatakan ingin TikTok Shop dibuka kembali.

Sebab fakta di lapangan membuktikan bahwa keputusan pemerintah menutup TikTok Shop tidak sepenuhnya tepat. Sebab setelah TikTok Shop ditutup, beberapa pedagang tanah abang masih mengeluh sepi.

Setelah TikTok Shop Ditutup dan Abu-Abu Masa Depan Marketplace TikTok

Pedagang Jual Kios

Beberapa pedagang di Tanah Abang saat ini juga telah menjual dan menyewakan beberapa kios dengan harga murah.  Sebuah video yang viral di TikTok menawarkan persewaan kios kecil di Tanah Abang hanya Rp3 juta per tahun.

Kemudian di situs jul beli seperti OLX, kios di pasar Tanah Abang disewakan mulai dari harga Rp10 juta nego. 

Sementara kios hook dengan lokasi strategis di Pasar Tanah Abang blok A lantai 3 jakarta pusat disewakan dengan harga Rp60 juta per tahun. Agak mahal memang, tapi kios ini memiliki ukuran luas 7,76 meter dan panjang 3meter yang bisa digunakan untuk berdagang dalam skala besar.

Sedangkan kios yang lebih strategi seperti di basement, disewakan dengan harga Rp100 juta per tahun. Harga semakin mahal karena lokasi menentukan.

Bisnis juga coba cek iklan di situs Rumah.com, beberapa kios di pasar Tanah Abang dijual dengan harga mulai Rp160 jutaan. Dalam keterangannya, sang pemilik bahkan menulis menjual kios di Blok B lantai 5 tersebut dengan rugi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper