Bisnis.com, JAKARTA – Teknologi Huawei dituding sebagai penyebab dari kegagalan intelijen Israel dan AS mendeteksi rencana Operasi besar Al-Aqsa, yang merupakan sayap bersenjata perjuangan Palestina, Hamas. Pembahasan tersebut ramai di media sosial.
Ada beberapa sumber militer di tentara pendudukan mengakuinya sebagai kegagalan intelijen yang serius. Hal tersebut untuk menghancurkan media sosial yang menghalangi intelijen Israel dan otoritas Barat dengan mendeteksi rencana Hamas.
Seperti dikutip dari albawaba, Kamis (12/10/2023), sebuah spekulasi utama yang mendominasi perbincangan di internet mengatakan bahwa para pemimpin Hamas menggunakan ponsel dan perangkat elektronik Huawei yang memberikan keamanan tinggi untuk mencegah intelijen Israel meretasnya.
Akun Aimen Dean melalui unggahan di media sosial X, sebelumnya bernama Twitter menuliskan kepada semua orang yang bertanya terkait bagaimana Israel dengan badan dan intelijennya gagal mendeteksi rencana Hamas untuk melakukan invasi berani ke Israel?!
“Jawaban Sebagian: Huawei! Ya, selama lebih dari 30 bulan terakhir para pemimpin dan militan Hamas menggunakan ponsel, tablet, dan laptop Huawei!” tulisan Aimen, dikutip dari akun X, Kamis (12/10/2023).
Aimen menjelaskan secara rinci mengapa begitu sulit untuk memecahkan ponsel Huawei. Alasanya karena Google dan perusahaan teknologi AS lainnya melarang perusahaan China menggunakan sistem mereka sehingga memaksa Huawei untuk mengembangkan sistem internalnya sendiri yang tidak mudah diretas kecuali oleh China.
Respons intelijen Israel yang terlambat terhadap serangan Hamas dikaitkan dengan Huawei. Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Al Bawaba menyatakan bahwa militan Palestina menggunakan ponsel pintar Huawei untuk mencegah penyadapan oleh badan intelijen Barat.
Selain Aimen Dean, Daiww memperhatikan masalah ini dengan pernyataan di akun X, menuliskan bahwa tampaknya para pemimpin Hamas memang menggunakan telepon Huawei untuk mencegah badan intelijen Barat melakukan penyadapan.
“Kita bisa memahami mengapa AS begitu membenci Huawei saat ini. Jika Anda tidak ingin privasi Anda terungkap di depan CIA, silakan beli ponsel Huawei,” tulis Daiww
Namun, pernyataan tersebut coba dibantah oleh salah satu akun X.com @GodEmperor OfX, yang menyebut bahwa aktivitas inteligence tidak hanya lewat ponsel.
"Mengumpulkan intelijen bukan hanya membobol ponsel. Hamas mempunyai kamp pelatihan dan merekam persiapan mereka untuk serangan ini (beberapa video ini sekarang menjadi viral), sekarang ada kemungkinan intelijen Israel tidak mengetahui video-video ini," tulisnya.
Sementara itu, akun @PastAABB menuntut Huawei dihukum jika benar terlibat, karena Huawei memeriksa konten rahasia di setiap ponsel.
Adapun akun @wumaooficial menulis bahwa informasi tersebut adalah sampah dan hanya kegiatan pemasaran.
"Terima kasih telah mempromosikan Huawei. Anda mungkin menjadi juru bicara Huawei berikutnya setelah Ramondo," tulisnya.
Radio militer Israel mengatakan pejuang Palestina telah menyusup ke Israel dari Gaza dana merebut pangkalan militer ketika foto dan video menjadi viral secara online.
Hal ini menunjukkan pejuang Hamas mengendarai kendaraan di dalam wilayah Israel dan yang lainnya melakukan paralayang ke wilayah negara Yahudi tersebut.
Kelompok militer Hamas mengumumkan operasi militer yang di sebut Banjir Al-Aqsa terhadap Israel, serangan terbesar dalam beberapa decade. Para pejuang Palestina berhasil menjebol pagar lalu menyusup ke Israel dari jalur Gaza dan merebut basis militer serta menahan sandera.
Korban jiwa pun berjatuhan tak hanya dari pihak Israel, hal ini lantaran militer Zionis melakukan aksi balasan dengan menghujani rudal ke jalur Gaza, menyasari semua tempat termasuk sekolah dan permukinan warga. (Afaani Fajrianti)