Mengenal Sistem Pertahanan Udara Iron Dome yang Dimiliki Israel

Crysania Suhartanto
Senin, 9 Oktober 2023 | 21:28 WIB
Teknologi Iron Dome milik Israel/BBC
Teknologi Iron Dome milik Israel/BBC
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Israel tidak merasakan dampak yang terlalu besar dari serangan 3.000 roket Palestina. Hal ini dikarenakan Israel memiliki sistem pertahanan udara Iron Dome.

Iron Dome adalah sistem pertahanan rudal bergerak Israel yang dirancang untuk mencegah roket dan artileri jarak pendek. Diketahui, sistem keamanan ini terbukti memiliki keefektifan untuk menangkal 90 persen roket yang jatuh ke wilayah Israel.

Sistem pertahanan udara ini sebenarnya sudah dibuat oleh Israel dan Amerika Serikat sejak 2007 untuk melindungi Israel dari serangan Gaza dan pejuang anti-Israel di Lebanon. 

Israel dalam sejarahnya mulai aktif memakai Iron Dome pada 2011 karena sistem pertahanan udara ini baru menyelesaikan tes terakhirnya pada 2010.

Kendati demikian, dalam periode 2011 hingga April 2016, Iron Dome sudah bisa mencegat lebih dari 1.500 target yang diluncurkan ke wilayah Israel.

Israel pun memuji sistem Iron Dome sebagai pengubah permainan yang menyelamatkan ratusan nyawa. Hal ini dikarenakan sebelum adanya Iron Dome, Gaza telah meluncurkan sekitar 3.970 roket ke Israel yang membuat 44 warga Israel tewas.

Dikutip dari Missile Threat CSIS, Iron Dome terbagi atas tiga elemen utama, yakni pencegat dan peluncurnya yang disebut Tamir, ELM 2084 Multmission Radar (MMR), dan sistem manajemen pertempuran dan kendali senjata (BMC). 

Adapun jika ada serangan yang ditujukan kepada Israel, ELM 2084 Multmission Radar (MMR) atau radar akan mendeteksi benda tersebut. Radar canggih ini dapat mendeteksi hal-hal hingga 70 km jauhnya dari 1.100 target.

Menariknya, radar ini juga dapat membedakan antara roket yang mengancam wilayah berpenduduk dan roket yang akan jatuh tanpa membahayakan masyarakat. 

Kemudian, setelah objek terdeteksi berbahaya, Iron Dome akan meluncurkan pencegat yang menahan roket musuh dan mendaratkannya di medan kosong. Adapun Iron Dome yang dinamakan Tamir ini memiliki panjang 3 meter, diameter 0,16 meter, dan berat 90 kg saat diluncurkan. 

Diketahui, rudal ini menggunakan menggunakan datalink perintah dan pencari radar aktif onboard untuk panduan dan menggunakan hulu fragmentasi berdaya ledak tinggi untuk menghancurkan target.

Israel diprediksi harus mengeluarkan biaya untuk setiap rudal sekitar US$40.000-50.000 atau sekitar Rp627-784 juta.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper