Penghasilan UMKM Diramal Sentuh Rp79,6 Triliun per Tahun Berkat Adopsi Cloud dan AI

Redaksi
Rabu, 27 September 2023 | 08:18 WIB
Suasana pameran Kreatif Indonesia 2023 di Jakarta, Kamis (27/7/2023). Kegiatan ini menghadirkan 1000 UMKM naik kelas yang berlangsung dari 27-30 Juli 2023 di Hall B Jakarta Convention Center. JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Suasana pameran Kreatif Indonesia 2023 di Jakarta, Kamis (27/7/2023). Kegiatan ini menghadirkan 1000 UMKM naik kelas yang berlangsung dari 27-30 Juli 2023 di Hall B Jakarta Convention Center. JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Amazon Web Services (AWS) memperkirakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang menggunakan komputasi awan (cloud) dan kecerdasan buatan (AI) akan menghasilkan hingga Rp79,6 triliun setiap tahunnya dari peningkatan produktivitas pada 2030.

Data tersebut, kata Managing Director of Economic Insights Accenture Strategy and Consulting Aaron Hill, berdasarkan hasil riset perusahaan yang bertema Realising a Cloud-enabled Economy: How Cloud Drives Economic and Societal Impact Through Micro, Small, and Medium-Sized Businesses. 

Laporan yang diprakarsai AWS dengan menjabarkan potensial manfaat dari migrasi cloud terhadap UMKM untuk menjawab berbagai isu ke masyarakat. Adapun UMKM di sini adalah didefinisikan sebagai UMKM yang memiliki karyawan hingga 250 karyawan.

Organisation for Economic Cooperation and Development’s (OECD) mendefinisikan terkait tingkat penggunaan cloud, perekonomian diberdayakan cloud tercipta ketika 90 persen dari total pelaku usaha, memanfaatkan teknologi cloud dalam bentuknya yang paling sederhana.

Faktanya, ada salah satu temuan dari laporan AWS adalah untuk adopsi cloud secara sederhana yang dilakukan oleh bisnis di Indonesia antara lainnya layanan email berbasis web atau penyimpanan cloud yang masih berada di angka 29 persen.

“Meski teknologi cloud yang paling mendasar pun memiliki manfaatnya tersendiri, namun faktanya adalah UMKM masih memiliki peluang besar untuk meningkatkan adopsi cloud-nya dalam rangka menjawab beberapa tantangan terbesar di masyarakat,” ujar Aaron, Selasa (26/9/2023).

Jika dibandingkan dengan anggota OECD lainnya yang tergolong negara maju, hal ini menunjukkan adopsi teknologi cloud di tingkat menengah, seperti Customer Relationship Management (CRM) maupun Enterprise Resource Planning (ERP).

Sementara, penerapan cloud tingkat lanjut seperti kecerdasan artifisial (AI) generative dan machine learning dinilai jauh lebih rendah. Dengan kata lain, peluang bagi UMKM Indonesia untuk meningkatkan dan mempercepat adopsi cloud agar mencapai potensi maksimalnya masih sangat besar.

Dengan adanya teknologi cloud ini dapat memfasilitasi konsultasi kesehatan, meningkatkan akses terhadap pendidikan, meningkatkan teknik agrikultur presisi, dll, sehingga berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pengembangan Berkelanjutan.

Di sektor layanan kesehatan, UMKM yang mendukung cloud membantu mengatasi salah satu tantangan utama berupa terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan di komunitas yang kurang terlayani. 

Dalam laporan tersebut, diperkirakan UMKM berbasis cloud dapat menghasilkan pendapatan hingga Rp6 triliun setiap tahunnya dengan meningkatkan produktivitas di sektor layanan kesehatan, serta mendukung konsultasi kesehatan jarak jauh (telehealth) di Indonesia sebanyak 7 juta pada 2030.

Selain itu, di sektor pendidikan, UMKM berbasis cloud membantu mengatasi tantangan aksesibilitas dan inklusivitas pendidikan melalui penggunaan platform digital. 

Laporan ini memperkirakan UMKM ini dapat menghasilkan hingga Rp 15 triliun setiap tahunnya dengan meningkatkan produktivitas di sektor pendidikan dan memberikan solusi e-learning kepada 21 juta pelajar di Indonesia pada tahun 2030.

Angka ini mewakili peningkatan sebanyak 75 persen dibandingkan sekarang. Laporan tersebut juga menjelaskan bahwa sekitar 48 juta orang dewasa diperkirakan dapat mengakses pendidikan melalui UMKM berbasis cloud.

Sementara, di sektor agrikultur, cloud memungkinkan UMKM  membantu memecahkan masalah terkait kekurangan pangan, terutama melalui penggunaan teknologi berbasis cloud yang mengutamakan data seperti solusi AI. Laporan ini memperkirakan UMKM tersebut dapat menghasilkan pendapatan hingga Rp59,1 triliun per tahun melalui peningkatan produktivitas di sektor pertanian. 

Pada saat yang bersamaan, diperkirakan bahwa 1 dari 9 pertanian, peternakan, maupun perikanan akan menggunakan solusi-solusi agrikultur presisi yang turut meningkatkan produktivitas pada 2030 atau meningkat sebanyak 300 persen dibandingkan sekarang. (AFAANI FAJRIANTI)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper