Bisnis.com, JAKARTA - Amazon Web Services (AWS) meluncurkan program Compute for Climate Fellowship, sebuah program global baru yang akan mendanai startup yang berfokus pada masalah iklim.
Dalam penerapannya, Amazon berkolaborasi dengan organisasi di bawah UNESCO, International Research Centre on Artificial Intelligence (IRCAI).
Direktur IRCAI, John Shawe-Taylor menyatakan kerja sama ini diharapkan dapat membangun terobosan baru untuk mengatasi krisis iklim.
“Melalui kerjasama ini dengan AWS, kami ingin mencari beberapa startup paling inovatif di luar sana dan membantu mereka memanfaatkan AI dan komputasi canggih secara etis untuk membangun terobosan-terobosan yang dapat mengatasi beberapa tantangan utama yang dihadirkan krisis iklim,” ujar John dikutip, Senin (31/7/2023).
John mengatakan AWS akan memberikan pinjaman sebanyak yang mereka butuhkan kepada para perusahaan rintisan yang terpilih.
Adapun startup yang terpilih adalah perusahaan yang memiliki ide-ide paling inovatif dan ambisius serta menjanjikan solusi dari dampak masalah krusial global pada saat ini.
Selanjutnya, perusahaan tersebut dapat menggunakan alat dan layanan AWS secara gratis dan menerapkan komputasi tingkat lanjut dan kecerdasan buatan untuk menciptakan solusi-solusi baru yang mengatasi krisis iklim.
Kemudian, nantinya IRCAI dan AWS juga akan menyediakan tim ahli di bidang AI, keberlanjutan, dan etika kepada para startup yang terpilih.
Semua proof of concepts dari perusahaan akan dirancang sesuai dengan kaidah pengkajian etis terhadap kecerdasan buatan yang disusun oleh UNESCO.
"Hal ini dilakukan untuk memastikan setiap solusi dibangun dengan teknologi yang aman dan terpercaya," John.
Adapun perusahaan rintisan yang ingin mendapatkan pinjaman dan pelatihan dapat mendaftar hingga 31 Agustus 2023.