Bisnis.com, JAKARTA – iPhone 15 diserbu banyak peminat setelah dirilis di puluhan negara pada Jumat (15/9/2023) lalu. Namun imbasnya, pengiriman produk terbaru Apple ini akan mengalami keterlambatan shipping (pengiriman) hingga pertengahan November nanti.
iPhone 15 Pro Max yang dibanderol dengan harga US$1.199 atau sekitar Rp18,4 juta di AS ini awalnya dijanjikan akan dikirim kepada pengguna pada 22 September, alias hanya seminggu setelah perilisannya.
Namun melansir Bloomberg, Senin (18/9/2023), Apple memundurkan waktu pengiriman iPhone 15 Pro Max, dengan tanggal yang berbeda pada masing-masing varian.
Pengiriman untuk model iPhone 15 Pro Max biru dan hitam ditunda hingga 16 Oktober, sedangkan model natural dan putih ditunda hingga 13 November. Penundaan termasuk terhadap seluruh varian kapasitas penyimpanan iPhone 15 Pro Max.
iPhone 15 Pro Max diketahui unggul dibanding jajaran seri 15 lainnya sebagai versi yang dilengkapi fitur kamera baru dan layar yang lebih besar.
Selain AS, negara-negara lain yang telah membuka pre-order untuk iPhone 15 Pro Max juga mengalami penundaan pengiriman. Waktu pengiriman di China tertunda hingga November untuk semua model iPhone 15 Pro Max, sedangkan versi standar iPhone 15 Pro diperkirakan sampai pada pertengahan Oktober.
Pemesanan iPhone 15 di China diketahui mencapai US$27,5 juta atau sekitar Rp422 miliar hanya dalam 30 menit pembukaan pre-order.
Sementara itu, Kanada mengalami waktu tunggu enam hingga tujuh minggu untuk iPhone 15 Pro Max, sedangkan Australia, Jepang, Inggris, India, Kanada, Prancis, dan Jerman mengalami penundaan hingga delapan minggu untuk iPhone 15 Pro Max berbahan titanium alami. Keterlambatan ini dapat terus bertambah seiring dengan dilakukannya pre-order.
Seri iPhone 15 Pro juga diketahui mengalami penundaan pengiriman, paling lambat tanggal 23 Oktober di AS pada Jumat sore. Salah satu iPhone 15 basic juga mengalami penundaan, yakni iPhone 15 Plus dengan varian warna pink di seluruh kapasitas penyimpanan, serta iPhone 15s standar berwarna pink dan hijau.
Meskipun keterlambatan pengiriman dapat dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kendala dalam rantai pasokan, masalah inventaris, dan logistik, penundaan kali ini dapat dilihat sebagai sinyal positif dalam permintaan produk, termasuk di China, yang mana sempat dikhawatirkan terdampak akibat masalah geopolitik AS-China.
iPhone sebagai salah satu smartphone yang eksis di kalangan pengguna diketahui menyumbang sekitar 50 persen penjualan Apple. Perusahaan mengandalkan model terbaru ini untuk membantu membalikkan penurunan penjualan yang dilaporkan telah berlangsung selama tiga kuartal.
Saat pre-order dimulai di sejumlah negara kemarin, banyak pengguna mengaku mereka tidak dapat melakukan transaksi selama beberapa menit dan aplikasi toko seluler Apple mogok saat peluncuran atau selama proses pemesanan. Hal ini juga menunjukkan bahwa permintaan awal produk cukup kuat.
Jajaran iPhone 15 Pro merupakan pembaruan signifikan dari model tahun lalu, menambahkan casing titanium, peningkatan zoom untuk kamera, dan prosesor lebih cepat yang dibangun pada arsitektur 3 nanometer. (Lydia Tesaloni Mangunsong)