Bisnis.com, JAKARTA – Kapal selam Alfa-class sering disebut Proyek Soviet 705 Lira merupakan Kapal selam Rusia yang memiliki konstruksi titanium dan mampu menyelam di kedalaman ±600 meter. Kapal selam ini sempat membuat pusin NATO.
“Alfa-class! Project 705 "Lyra" (NATO nickname Alfa), adalah interceptor submarine yang sempat membuat NATO ketar-ketir,” tulis Random World War, dikutip dari laman X, pada Sabtu (16/09/2023).
Kapal selam serang bertenaga nuklir kelas ini digunakan oleh Angkatan Laut Soviet dari tahun 1971 hingga awal 1990-an. Faktanya, mereka termasuk kapal selam militer tercepat dan terdalam di dunia pada saat itu.
Selain itu, model kapal selam Uni Soviet kedua ini memiliki konstruksi titanium yang disebut Proyek 705 Lira atau dikenal dengan kelas Alfa. Hal ini terungkap pada bulan Desember 1971, saat unit pertama dioperasikan. Dan, enam kapal lainnya menyusul antara tahun 1977 hingga 1981.
Seperti dilansir dari 19fortyfive, pada Sabtu (16/09/2023), kapal-kapal tersebut merupakan kapal yang canggih pada saat produksi, penggunaan titanium yang revolusi pada lambung kapal, dan setiap kapal selam yang digunakan menggunakan reaktor cepat berpendingin timbal-bismut yang kuat yaitu OK-550 atau BM-40A, 155-MWt sebagai sumber tenaganya.
Hal ini secara signifikan mengurangi ukuran reaktor, yang pada gilirannya mengurangi ukuran kapal selam dan memungkinkan kecepatan tinggi. Kapal selam ini memiliki bobot 2.300 ton di permukaan/3.200 ton saat terendam dan panjangnya hanya 267 kaki serta lebar 31 kaki.
Tak hanya itu, kapal selam ini juga memiliki konstruksi titanium yang diklaim mampu menahan tekanan air laut di kedalaman ±600 meter.
”Kapal selam ini menyulitkan NATO, karena saat itu NATO belum memiliki senjata anti kapal selam yang mampu mencapai kedalaman seperti itu, bahkan 400 meter, suatu hal yang luar biasa,” tulis 19fortyfive.
Tak hanya berbahan titanium, kapal selam ini juga memiliki senjata yang mampu menghancurkan sekitar 6 tabung torpedo dengan tenaga nuklir yang mengerikan
Yang lebih menakjubkan lagi, kapal selam kelas Alfa ini dianggap sebagai kapal selam tercepat dan terdalam di dunia saat itu dan mampu mencapai kecepatan maksimum 41 knot saat terendam dengan jangkauan ±76 km/jam.
Ia juga menambahkan, kapal selam bertenaga nuklir ini memiliki kecepatan ±41 knots (tercepat ke-2 di dunia) dan terbuat dari titanium.
Hasilnya, kapal selam tersebut mencapai kecepatan tertinggi hanya dalam waktu 60 detik dan menyelesaikan putaran 180 derajat dengan kecepatan penuh hanya dalam 40 detik.
Namun, di permukaan, kapal kelas Alfa hanya mampu mencapai kecepatan sekitar 12 knot. Perlu dicatat bahwa kapal selam rudal jelajah bertenaga nuklir eksperimental K-222 milik Uni Soviet mencapai kecepatan menyelam 44,7 knot tetapi hanya berupa prototipe.
Kapal selam ini memiliki tingkat otomatisasi yang sangat tinggi sehingga membutuhkan awak yang cukup sedikit, hanya 32 perwira dan letnan.
Dalam tulisan Random world War di laman postingan X, pada saat itu Alfa-class merupakan kapal selam Uni Soviet yang punya tingkat otomatisasi tinggi, membuat kapal selam bertenaga nuklir sepanjang 81 meter ini hanya diawaki oleh 32 kru saja.
Awalnya direncanakan hanya 16 petugas yang bisa mengemudikan kapal selam tersebut. Selain itu, awak kecil ditempatkan di kompartemen tengah kapal selam, sedangkan kompartemen depan berisi senjata dan sistem elektronik. Itu hanya diakses untuk tujuan pemeliharaan, begitu pula mesin belakang dan kompartemen mesin.
Hal tersebut menjadi alasan utama di balik rendahnya jumlah awak dan tingginya otomatisasi tidak hanya untuk memungkinkan pengurangan ukuran kapal selam. Namun, untuk memberikan keuntungan dalam kecepatan reaksi dengan mengganti rantai komando yang panjang dengan elektronik instan, sehingga mempercepat tindakan apa pun. (Afaani Fajrianti)