Bisnis Startup Alami Paceklik Modal Jumbo, Ini Biang Keroknya

Crysania Suhartanto
Jumat, 15 September 2023 | 12:43 WIB
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis startup dinilai sedang mengalami paceklik pendanaan dengan nilai jumbo sepanjang tahun ini.

Konsultan dan penasihat ahli dari Komunitas AC Ventures Harumi Supit mengatakan hal ini dikarenakan banyaknya investor belum berani memutuskan untuk memberikan pendanaan pada kondisi global seperti sekarang ini.

“Valuasi secara umum terlihat menurun dibanding pada tahun-tahun sebelumnya,” ujar Harumi, Jumat (15/9/2023).

Alhasil, banyak dari mereka yang cenderung menunggu waktu yang tepat (wait-and-see) untuk memberikan investasi sembari melihat perkembangan perusahaan tersebut.

Lebih lanjut, valuasi yang menurun ini juga membuat perusahan menjadi lebih hati-hati dalam tahapan sebelum memberikan pendanaan, salah satunya dengan due diligence yang lebih ketat.

“Dinamika investor yang tadinya bersaing ketat untuk mendapatkan deal bahkan sampai melonggarkan proses due diligence, sekarang lebih berhati-hati dalam melakukan pendanaan,” ujar Harumi. 

Diketahui, due diligence merupakan proses pengecekan informasi perusahaan sebelum dilakukannya pendanaan. Hal tersebut dapat berupa pengecekan aset, utang, risiko bisnis, hingga latar belakang pendiri perusahaan.

Sebagai informasi, dikutip dari Deal Street Asia, nilai kesepakatan startup di Asia Tenggara anjlok 72 persen secara bulanan menjadi US$486 juta atau Rp7,47 triliun (kurs: Rp15.378/US$).

Hal ini dikarenakan banyaknya kesepakatan besar gagal terjadi antara investor dengan para perusahaan rintisan.

Tren ini pun sudah terjadi sepanjang semester I/2023. Diketahui, pada periode tersebut, pendanaan perusahaan rintisan turun drastis sebesar 58,6 persen.

Adapun pada kuartal II/2023, pendanaan di Asia Tenggara juga hanya mencapai US$2,13 miliar atau senilai Rp32,7 triliun (kurs: Rp15.366/US$).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper