Rusia, China, Amerika Serikat dan iPhone 15

Hesti Puji Lestari
Kamis, 14 September 2023 | 06:00 WIB
Larangan iPhone di China. REUTERS/Florence Lo
Larangan iPhone di China. REUTERS/Florence Lo
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Apple telah secara resmi mengeluarkan produk terbaru mereka bertajuk iPhone 15 Series pada 12 September 2023 kemarin.

Baru dua hari diluncurkan, iPhone 15 langsung menghadapi mimpi buruk penjualan, terutama di pasar China. Dilansir dari Bloomberg, iPhone menjadi salah satu topik yang dibahas pada konferensi pers rutin di Beijing.

Konferensi tersebut dilakukan hanya beberapa jam setelah Apple meluncurkan model terbaru perangkat yakni iPhone 15, 15 Plus, 15 Pro, dan 15 Pro Max. 

“Tiongkok belum mengeluarkan undang-undang dan peraturan yang melarang pembelian ponsel Apple atau merek asing,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning pada konferensi tersebut.

Dalam pernyataannya, Mao mengatakan tentang keamanan iPhone yang belakangan ini membahayakan, terutama bagi negara-negara yang punya konflik dengan Amerika Serikat.

“Kami melihat ada banyak laporan media tentang insiden keamanan terkait ponsel Apple,” kata Mao.

Kasus peretasan iPhone yang bikin China waswas

Tak dapat dipungkiri, Apple memang menghadapi sejumlah masalah keamanan dalam beberapa bulan terakhir.

Beberapa waktu lalu, dilaporkan sebuah iPhone milik seorang staf di sebuah organisasi masyarakat sipil yang berbasis di Washington diretas dari jarak jauh dengan spyware yang dibuat oleh kelompok NSO Israel.

Apple mengonfirmasi serangan tersebut dan telah mengeluarkan patch untuk mengatasi masalah tersebut.

Dinas Keamanan Federal Rusia, yang dikenal sebagai FSB, juga pernah menuduh badan intelijen AS yang tidak dikenal meretas beberapa ribu iPhone pada bulan Juli 2023 lalu.

Serangan itu terkait dengan kartu SIM yang terdaftar pada diplomat yang berbasis di Rusia, termasuk beberapa diplomat dari Tiongkok.

Dugaan semakin panas saat Apple tidak berkomentar pada saat itu apakah ada ponsel Rusia yang dibobol.

Namun juru bicara perusahaan teknologi tersebut mengatakan perusahaan tersebut tidak membantu pemerintah mana pun dalam dugaan serangan tersebut, seperti yang disiratkan oleh FSB.

Pemerintah China sendiri telah meralarang PNS tersebut menggunakan iPhone demi menjaga keamanan. Tapi jika aturan ini merambah ke semua masyarakat, maka kebijakan akan menjadi insiden.

Sebab apabila Beijing tetap melanjutkan pelarangan iPhone, blokade yang belum pernah terjadi sebelumnya ini akan menjadi puncak dari upaya selama bertahun-tahun untuk membasmi penggunaan teknologi asing di lingkungan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper