Binance AS Kembali Kehilangan Bos, Brian Shroder Cabut di Tengah Badai PHK

Rahmad Fauzan
Rabu, 13 September 2023 | 13:46 WIB
Tampilan aplikasi pertukaran cryptocurrency Binance di smartphone./Bloomberg
Tampilan aplikasi pertukaran cryptocurrency Binance di smartphone./Bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Chief Executive Officer (CEO) Binance Amerika Serikat (AS)Brian Shroder resmi mengundurkan diri di tengah momen pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan di perusahaan itu.

Brian mengikuti jejak Mayur Kamat, Kepala Bidang Produk dan Desain Binance yang mundur pada awal September ini.

Mengutip Beincrypto.com, juru bicara Binance.US mengatakan posisi Shroder digantikan secara temporer oleh Chief Legal Officer (CLO) Norman Reed.

Dituliskan, langkah ini diambil perusahaan sebagai respons atas meningkatnya pengawasan dalam aturan Security and Exchange Comission (SEC) Amerika Serikat (AS).

Keluarnya Shroder dari Binance.US juga menimbulkan banyak spekulasi dari para pelaku di komunitas. Waktu yang dipilih sang CEO keluar dari perusahaan menjadi salah satu hal yang disorot komunitas.

Selain itu, ada juga yang berspekulasi keluarnya Brian Shroder menjadi sinyal bahwa sedang dilakukan penghentian secara bertahap operasi Binance.US.

Salah satu komentar datang dari Analis Pasar Dagang Skew yang mengatakan tindakan hukum yang dilakukan SEC terhadap Binance.US sudah memasuki tahap akhir.

“Tampaknya masalah ini bakal selesai dalam waktu beberapa bulan ke depan atau lebih cepat,” tulis Skew dikutip Bisnis.com, Rabu (13/9/2023).

Sementara anggota komunitas kripto lainnya, Adam Cochran, menulis dalam akun X pribadinya bahwa CEO Binance.US Brian Shroder sudah berhenti melakukan tweeting sejak 8 bulan lalu. Jadi, tulisnya, tidak aneh jika Shroder keluar dari perusahaan tersebut.

Cochran meyakini pengawasan yang dilakukan SEC ini akan segera ditindaklanjuti oleh Department of Justice di Negeri Paman Sam. Pada akhirnya, tulis Cochran, kondisi ini berpengaruh terhadap harga kripto yang sudah turun dalam sepekan terakhir.

Sebelumnya, Binance, perusahaan afiliasi kripto, dituduh oleh regulator Amerika Serikat melanggar undang-undang sekuritas dan berusaha membekukan asetnya.

Menurut dua orang yang mengetahui pemecatan tersebut dan postingan media sosial dari karyawan, sekitar 50 orang dikabarkan terkena dampak PHK ini.

Tidak hanya itu, Mastercard dan Visa juga menyatakan mundur dari kemitraannya dengan Binance Holdings, yang berada di bawah pengawasan regulator seluruh dunia. 

Mengutip Reuters pada Jumat (25/8/2023), Juru bicara Binance mengatakan bahwa Visa berhenti menerbitkan kartu co-branded baru dengan perusahaannya di Eropa. Mastercard juga akan mengakhiri kemitraannya dengan Binance sepenuhnya pada September 2023.

Mastercard sendiri menolak untuk memberikan alasan dan Visa tidak menanggapi permintaan komentar. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper