Sejarah Masuknya Starlink ke Ukraina, Kerjasama Elon Musk dan Pentagon

Hesti Puji Lestari
Minggu, 10 September 2023 | 08:55 WIB
Ilustrasi starlink
Ilustrasi starlink
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Elon Musk mematikan layanan Starlink di Ukraina saat negara tersebut membutuhkan jaringan untuk meluncurkan rudal ke kapal perang Rusia yang mendekat.

Gegara Musk mematikan layanannya di Ukraina, Kyiv gagal menyerang Kremlin sehingga militer Vladimir Putin berhasil menduduki wilayah penting di negara tersebut pada 2022 lalu.

Melalui unggahan Twitter terbarunya, Elon Musk mengatakan dirinya memiliki alasan kuat mengapa mematikan layanan Starlink saat Ukraina hendak melontarkan rudal.

Orang terkaya di dunia tersebut mengaku tidak ingin perusahaannya terlibat perang. Selain itu, membiarkan manuver Ukraina bisa jadi membuat awal mula pecahnya Perang Dunia III.

Namun jika dilihat dari aspek sejarah, masuknya Starlink ke Ukraina adalah legal.

Sejarah Starlink di Ukraina

Dilansir dari Reuters, perusahaan Musk, SpaceX, mengirimkan terminal Starlink ke Ukraina setelah invasi Rusia pada Februari 2022. Starlink menjadi jaringan yang dimanfaatkan Ukraina setelah Rusia memutus semua konektivitas di negara tersebut.

Sejak saat itu, terminal satelit berkecepatan tinggi besutan SpaceX itu telah menjadi tulang punggung komunikasi digital militer Ukraina.

Satelitnya sendiri bisa ditemukan di dalam parit, ditutupi kamuflase di atas kendaraan lapis baja bahkan di pusat komando yang berdebu.

Meski disembunyikan, namun terminal WiFi kecil ini sangat penting sehingga banyak tentara mengatakan jika tidak memilikinya akan membahayakan nyawa mereka.

Menurut Washington Post, ada sekitar 42.000 terminal Starlink di Ukraina  yang menyediakan komunikasi untuk militer, pemerintah, dan sipil.

Starlink masuk ke Ukraina secara legal, sebab SpaceX telah memenangkan kontrak Pentagon untuk layanan satelit ke Ukraina.

“Kami terus bekerja sama dengan berbagai mitra global untuk memastikan Ukraina memiliki satelit tangguh dan kemampuan komunikasi yang mereka perlukan. Komunikasi satelit merupakan lapisan penting dalam keseluruhan jaringan komunikasi Ukraina dan departemen tersebut menjalin kontrak dengan Starlink untuk layanan jenis ini,” bunyi pernyataan Pentagon pada 2022 lalu.

SpaceX, melalui sumbangan pribadi dan berdasarkan kontrak terpisah dengan badan bantuan luar negeri AS, telah menyediakan layanan internet Starlink kepada Ukraina dan militer negara tersebut.

Kontrak Pentagon adalah keuntungan bagi SpaceX setelah Musk mengatakan pada bulan Oktober bahwa pihaknya tidak mampu mendanai Starlink di Ukraina tanpa batas waktu.

Sebab dana yang dibutuhkan menurutnya menelan biaya $20 juta per bulan untuk pemeliharaannya.

Rusia sendiri telah mencoba memutus dan menghentikan layanan internet di Ukraina, termasuk upaya memblokir Starlink di wilayah tersebut, namun tidak berhasil.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper