Bisnis.com, JAKARTA – OpenAI tengah berupaya mempertahankan ketenaran instan yang diperolehnya ketika merilis chatbot ChatGPT pada pertengahan tahun lalu.
Setelah sejumlah kabar penurunan performanya, ChatGPT berusaha menarik perhatian pengguna dengan merilis berbagai fitur baru. Salah satunya adalah, fitur plugin ke platform visual Canva.
Integrasi OpenAI dengan Canva ini memungkinkan pengguna menghasilkan tidak hanya produk tulisan, tetapi juga produk visual dengan pendekatan desain digital yang efisien dan ramah pengguna melalui ChatGPT.
Proses pembuatan visual seperti logo, spanduk, poster, dan lainnya menjadi lebih mudah bagi berbagai pengguna, baik pelaku bisnis maupun masyarakat umum.
Melansir Decrypt, Selasa (5/9/2023), fitur plugin Canva saat ini hanya tersedia bagi pengguna berlangganan ChatGPT Plus dengan biaya bulanan sebesar US$20 atau sekitar Rp304.000.
Untuk memanfaatkan fitur ini, pengguna dapat membuka ChatGPT di browser dan mencari 'Plugin Store' di bagian plugin. Di sana, pengguna dapat mengunduh plugin Canva. Setelah terunduh, pengguna kemudian dapat menuju ke jendela utama ChatGPT dan memilih 'Canva' dari bagian plugin.
Di kotak perintah chatbot, pengguna dapat mendeskripsikan visual yang ingin dibuat, menggunakan perintah seperti: "Saya adalah seorang pengusaha kafe. Buatkan logo yang sesuai untuk kafe saya." Pengguna tentunya dapat memasukkan perintah serinci mungkin untuk mendapatkan hasil visual yang diinginkan.
Setelahnya, chatbot akan memunculkan daftar visual yang dihasilkannya berdasarkan perintah pengguna. Pengguna dapat memilih visual yang diinginkannya atau mengeditnya lebih lanjut di Canva sebelum diunduh sesuai kebutuhan.
Selagi integrasi ini masih eksklusif untuk pelanggan ChatGPT Plus, langganan ini juga memungkinkan pengguna mengakses model bahasa besar GPT-4 yang telah diperbarui, yang mahir dalam membuat konten berdurasi panjang dan menerima gambar sebagai masukan. Saat ini, GPT-3.5 yang ada di ChatGPT reguler diketahui tidak memiliki data terbaru sehingga jawaban-jawaban yang dihasilkan cenderung kurang relevan.
Inisiatif OpenAI untuk mengintegrasikan Canva dengan ChatGPT selaras dengan strateginya yang lebih luas untuk meningkatkan kemampuan chatbot, menjadikannya alat serbaguna yang memenuhi berbagai kebutuhan pengguna.
Sebelum memperluas Plugin Store miliknya, OpenAI meluncurkan fitur untuk menjelajahi web dengan Microsoft Bing. Namun, fitur tersebut harus dihapus setelah pengguna mengetahui bahwa fitur dapat digunakan untuk mengakses konten berbayar. (Lydia Tesaloni Mangunsong)