Bisnis.com, JAKARTA – Badan antariksa Jepang menunda peluncuran Roket H-IIA, roket pertama Negeri Sakura yang ditargetkan mendarat di permukaan bulan karena angin kencang. Penundaan dilakukan 27 menit menjelang liftoff.
Mengutip berita Reuters, peluncuran yang dioperatori oleh Mitsubhisi Heavy Industries (MHI) itu sebenarnya memiliki peluang kesuksesan hingga 98 persen.
“Angin kencang menjadi kendala bagi kami untuk melakukan peluncuran. [peluncuran dihentikan] untuk memastikan tidak ada dampak dari puing-puing yang berjatuhan di area yang telah diperingatkan sebelumnya,” kata Kepala Unit Peluncuran MHI H-IIA Tatsuru Tokunaga.
Manager Keamanan Japan Aerospace Exploratin Agency (JAXA), Michio Kawakami, menambahkan kecepatan angin yang membatalkan peluncuran tersebut mencapai 108 kph (67 mph). Terpantau di ketinggian 5.000 – 15.000 meter.
Menyusul penundaan tersebut, JAXA belum memutuskan tanggal peluncuran berikutnya. Namun, diperkirakan sebelum Kamis (31/8/2023) setelah dilakukan pengisian ulang bahan bakar.
Pada awalnya, roket tersebut dijadwalkan meluncur daru Tanegashima Space Center milik JAXA pada Senin pagi (28/8/2023) .
Sebelumnya, peluncuran H-IIA sudah 2 kali mengalami penundaan sejak pekan lalu karena alasan serupa, yakni cuaca buruk.
Sebagai informasi, roket tersebut membawa pesawat ruang angkasa Jepang pertama yang mendarat di bulan, Smart Lander for Investigating Moon (SLIM).
JAXA berencana mendaratkan SLIM di bulan pada perode Januari – Februari 2024 jika peluncuran pada Senin ini berhasil, menyusul kesuksesan India mendaratkan Chandrayaan-3 Moon di permukaan lunar.
Baca Juga Korut Gagal Luncurkan Satelit Mata-mata |
---|