Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah mobil Tesla Model X yang diketahui telah dihancurkan di Amerika Serikat pada 2022 tiba-tiba terpantau kembali aktif di Ukraina setelah pemilik lama kendaraan mengecek melalui aplikasi.
Mantan pemilik, Jay Yarrow, membagikan ceritanya melalui unggahan di akun media sosial X miliknya pada Kamis (10/9/2023). Dalam unggahannya, Yarrow juga menampilkan foto geolokasi dari aplikasi Tesla yang menunjukkan lokasi mobil tersebut berada di Ukraina.
Unggahan tersebut menjadi viral lantaran banyak warganet yang mempertanyakan keamanan data Yarrow.
“Ini situasi yang tidak biasa. Saya sempat punya sebuah mobil Tesla, menabrakkannya, lalu dihancurkan. Sekarang mobil itu ada di Ukraina? Seseorang mendengarkan Drake dari akun Spotify saya yang masih tersambung,” Demikian tulisnya dalam unggahan dengan foto tampilan geolokasi dari aplikasi Tesla yang menunjukkan lokasi mobil kini di Ukraina.
Melansir dari CNBC Internasional, Jumat (11/8/2023), mobil Yarrow yang telah dihancurkan itu ternyata dilelang secara online di situs Copart. Perusahaan lelang yang saat ini memiliki lebih dari 1.600 kendaraan Tesla terdaftar untuk dijual itu terhubung ke salvage yard di seluruh AS, termasuk tempat “mantan mobil” Yarrow berakhir.
Chief Technology Officer perusahaan keamanan otomotif Canis Labs, Ken Tindell berpendapat, terdapat risiko keamanan pada kendaraan restorasi yang sebelumnya telah dihancurkan. Layanan internet yang masih terhubung dengan perangkat elektronik kendaraan dapat digunakan oleh siapapun yang kemudian memiliki akses ke kendaraan tersebut.
Lebih lanjut, data-data yang terdapat dalam perangkat elektronik mungkin bisa diakses dan disalahgunakan oleh orang asing yang mendapat kendaraan restorasi tersebut.
Hal ini bisa terjadi pada seluruh perangkat elektronik yang tersambung dengan layanan internet, baik itu mobil, laptop, smartphone, bahkan peralatan rumah tangga seperti kulkas dan TV. Pengguna sebaiknya memastikan perangkat elektroniknya tidak lagi terhubung dengan layanan internet pribadi sebelum menghancurkan atau membuang perangkat tersebut.
Tindel mengatakan bahwa memutuskan akun dari kendaraan restorasi dapat membantu mencegah orang lain menggunakan aplikasi yang terhubung, seperti Spotify dalam kasus Yarow ini. Namun, data masih dapat diekstraksi dari elektronik kendaraan restorasi.
Staf pendukung Tesla memberi tahu Yarow bahwa dia harus memutuskan sambungan mobilnya dari akunnya. Namun,Tesla tidak memberitahukan bagaimana dia dapat mengetahui informasi pemilik baru sebab secara legal, Yarrow tidak menjual mobilnya.