Tesla Pakai Chip Samsung untuk Humanoid Optimus, Nilai Kontrak Rp269,6 Triliun

Redaksi
Selasa, 29 Juli 2025 | 09:20 WIB
CEO dan Pendiri SpaceX Elon Musk memberikan keynote speech saat pembukaan World Water Forum ke-10 di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali, Senin (20/5/2024). Dok Youtube Kominfo RI
CEO dan Pendiri SpaceX Elon Musk memberikan keynote speech saat pembukaan World Water Forum ke-10 di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali, Senin (20/5/2024). Dok Youtube Kominfo RI
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Tesla telah menandatangani kesepakatan senilai US$16,5 miliar atau sekitar Rp269,6 triliun (Kurs: Rp16.000) untuk mendapatkan chip dari Samsung Electronics.

Langkah tersebut disebut-sebut akan memperkuat kontrak bisnis raksasa teknologi Korea Selatan tersebut, dan di sisi lain juga akan membantu Tesla menjual lebih banyak kendaraan listrik.

CEO Tesla, Elon Musk mengatakan, pabrik chip baru Samsung di Texas akan memproduksi chip AI6 generasi berikutnya untuk Tesla. Nantinya, chip tersebut akan digunakan pada kendaraan self-driving dan robot humanoid Optimus, lebih tepatnya untuk menjalankan model AI dan membuat keputusan secara real-time.

Dalam unggahan di akun X-nya, Elon Musk menyambut baik kerjasama Tesla-Samsung, karena selain membantu dalam hal produksi, letak pabrik Samsung yang dekat dari rumahnya akan memungkinkan dia langsung turun tangan dalam proses pengembangan.

“Angka US$16,5 miliar hanya angka minimum, output sebenarnya kemungkinannya bisa berjumlah beberapa kali lebih tinggi,” Kata Musk dalam unggahan lainnya, dilansir Reuters (29/07/25).

Namun, meski belum ada jadwal pasti yang ditetapkan untuk produksi chip AI6, pada akhir 2026, chip AI5 generasi berikutnya akan diproduksi, yang mengindikasikan bahwa AI6 akan menyusul setelahnya.

Analis di SK Securities, Lee Dong-Ju memperkirakan produksi chip AI6 akan dilakukan pada 2027 atau 2028, tetapi tetap ada kemungkinan pengunduran, sebab Tesla memiliki sejarah gagal mencapai targetnya.

Selain memproduksi chip memori, Samsung juga memproduksi chip logika yang dirancang oleh pelanggan melalui bisnis pengecorannya. Proyek tersebut dilakukan untuk memperluas jangkauan chip memori utamanya ke manufaktur chip kontrak.

Kesepakatan dengan Tesla akan membantu mengurangi kerugian pada bisnis pengecoran Samsung, yang menurut analis Kiwoom Securities, Pak Yuak, berjumlah melebihi US$3,6 miliar atau Rp58,8 triliun (Kurs: Rp16.000) pada paruh pertama tahun ini.

Dikutip dari Techcrunch, Tesla sendiri beralih dari platform Drive Nvidia ke chip kustomnya sendiri sejak 2019 yang bernama FSD Computer (FSDC) atau Hardware 3. 

FSDC rancangan Samsung terdiri dari dua sistem duplikat yang berdampingan pada satu papan, untuk menciptakan redudansi yang dibutuhkan sistem mengemudi otomatis.

Sejak saat itu, perhatian perusahaan terhadap chip khusus mereka semakin meluas seiring ambisi yang juga meningkat. Chip AI menjadi inti dari upaya Tesla beralih dari hanya produsen mobil menjadi perusahaan AI dan robotika. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami