Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mempersiapkan spektrum frekuensi 2,6 GHz dan 3,5 GHz untuk mendorong pengembangan teknologi baru di Tanah Air.
Director of Resource Management Kemenkominfo Denny Setiawan mengatakan pihaknya tengah menyiapkan frekuensi spektrum 2,6 GHz, seiring dengan kasus pemanfaatan 5G yang makin banyak di indonesia.
Setiap kasus pemanfaatan 5G membutuhkan dukungan frekuensi di pita yang beragam agar lebih optimal.
“Kami sedang menyiapkan frekuensi 2,6 GHz, mudah-mudahan bisa cepat rilis,” ujar Denny pada acara “Imagine Live 2023 - Unlock the Future of 5G dari Ericsson Indonesia, pada Selasa (8/8/2023).
Pada kesempatan tersebut, Denny juga menyatakan frekuensi spektrum 700 MHz akan dirilis dalam waktu dekat, sejalan dengan program Analog Switch Off (ASO) yang ditargetkan selesai sebelum 17 Agustus 2023.
Denny mengaku, perjuangan mematikan ASO tersebut tidak terlepas dari pengaruh Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang disahkan pada 31 Maret 2023.
Selain itu, Denny juga menyatakan pihaknya juga tengah berbincang dengan sejumlah operator satelit terkait capacity band 3.500 mHz. Menurutnya, pihaknya sedang mempertimbangkan solusi terbaik untuk 3,500 GHz karena masa dari satelit ini masih cukup banyak.
“Karena satelit ini 3,5 GHz ini masih panjang umumnya ada yang sampai 2033, jadi sayang kalau tidak dimanfaatkan,” ujar Denny.
Kendati demikian, Denny optimis kedua jenis jaringan tersebut dapat hidup secara berdampingan, yakni 5G di perkotaan dan satelit di pedesaan.